"Makasih ya Sak" ucap Adira sambil memberikan helm yang tadi Ia pakai.
"Yoi sama sama" jawab Sakha lalu pergi meninggalkan halaman rumah Adira.
"Assalamualaikum" ucap Adira saat memasuki rumah. Tetapi tidak ada yang menjawabnya. Mungkin Ayah dan Ibu nya belum pulang.
Adira pun berlalu ke kamar. Saat di kamar Ia langsung mandi dan ganti baju. Setelah selesai, Adira yang sedang mager pun, hanya mendengarkan musik melalui laptop nya. Lalu tanpa sadar Ia seharian ini belum berkomunikasi dengan Fariz - Pacarnya. Adira pun mengambil ponselnya dan langsung mengirimkan pesan kepada Fariz.
Jam 13.25 WIB
My Luvv ♥️
"Fariz? Kamu kemana aja? Seharian kita ga ketemu dan ga kontekan. Dan tumbenan juga tadi kamu ga nyamperin aku ke kelas"Adira pun menunggu balasan pesan dari Fariz. Tanpa tersadar Ia sudah terlelap.
Adira baru bangun saat jam 15.30, Ia pun langsung merapihkan kamarnya dan meletakkan laptopnya ke meja belajar dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim.
Setelah sholat, Adira turun ke bawah dan langsung menuju ke dapur.
"Bii, lagi masak ya? Adira bantuin yaa" ucap Adira kepada Bi Ijah.
"Ehh ga usah. Biar Bi Ijah aja yang masak. Neng Adira tunggu di meja makan aja" jawab Bi Ijah yang merasa tidak enak kepada anak majikannya.
"Udah gapapa Bi. Itung - itung belajar masak"
"Ini sayurannya Adira potongin ya Bi" ucap Adira sambil mengambil beberapa sayuran untuk bahan sop.
"Iya Neng. Hati - hati motongnya"
Setelah selesai memotong sayuran. Adira pun memasak sayur sop nya.
*ting nong ting nong (bunyi bel rumah)
"Biar Adira aja yang bukain pintunya Bi" ucap Adira lalu beranjak dari dapur.
Saat Adira membuka pintu, Ia cukup terkejut akan kedatangan abangnya dari Jerman. Abangnya Adira kuliah di Jerman. Adira pun langsung memeluknya. Ia sangat merindukan abangnya ini.
"Abanggg. Kenapa ga bilang kalau mau pulang sih?" Protes Adira sambil melepaskan pelukannya dan memukul dada bidang abangnya tersebut.
"Mau buat kejutan dong. Sebenarnya abang udah bilang ke Ayah sama Ibu. Tapi abang sengaja sembunyiin dari adek, karena mau buat kejutan" ucap Farrel dengan santai sambil menunjukan senyuman khasnya.
"Udah ayo masuk. Emang abangnya ga mau di ajak masuk? Kalau ga mau di ajak masuk, yaudah abang balik lagi ke Jerman"
"Ehh iya bang. Ayo masuk" ucap Adira sambil membukakan pintu selebar lebarnya.
"Dek, abang ke kamar dulu ya. Mau istirahat. Cape banget nih" ucap Farrel yang sudah ada di tangga. Dan Adira yang sedang di dapur hanya mengacungkan ibu jarinya saja.
__________
Saat ini, Sakha sedang menelfon pacarnya yaitu Gisel. Ia menelfon Gisel karena tadi di sekolah Ia sama sekali tidak melihat Gisel. Ia khawatir. Tetapi sudah panggilan ke 5 tetap tidak ada jawaban. Lalu Sakha mencoba sekali lagi. Dan panggilan yang ke 6 akhirnya tersambung.
"Assalamualaikum. Gisel?"
"Waalaikum salam Sak. Ada apa?"
"Ko seharian ini aku ga ngeliat kamu di sekolah sih? Kamu ga masuk? Ga masuk kenapa? Sakit? Atau ada keperluan keluarga?"
"O.. oh tadi aku ada keperluan mendadak. Jadi ga masuk deh" suaranya Gisel terdengar gugup
"Oh kirain kenapa ga masuk. Kamu lagi ngapain?"
"Ini aku lagi ngumpul keluarga"
"Oh aku ganggu ya? Tapi ko sepi banget sih?"
"Iya ini aku lagi di kamar. Keluarga ku ada di depan lg pada ngumpul"
"Udah dulu ya Sak. Bye" Gisel pun mematikan panggilannya secara sepihak. Sakha pun tak merasa curiga.Setelah menelfon Gisel - Pacarnya, Sakha pun beranjak dari tempat tidurnya menuju meja belajar. Dia merasa bosan saat ini, makanya dia memilih mengerjakan soal soal Matematika.
Setelah 15 menit berlalu, Sakha pun sudah merasa bosan mengerjakan soal soal Matematika tersebut (yaiyalah, bosen wkwk).
'Apa gua ajak si Ara buat jalan jalan aja ya? Dari pada gua bosen di rumah' gumam Sakha di salam hatinya.
Lalu Sakha pun menghubungi Adira.
__________
Setelah membantu Bi Ijah di dapur, Adira pun langsung bergegas menuju kamarnya untuk mandi dan mengambil wudhu untuk menunaikan sholat maghrib.
Sebelum pergi ke kamarnya, ia mampir terlebih dahulu ke kamar Abangnya untuk membangunkan Abangnya yang sedang istirahat.
"ABANGGG. BANGUN" teriak Adira di depan pintu kamar Abangnya. Namun, tidak ada jawaban. Adira yang merasa Abangnya tidak bangun juga, langsung masuk ke dalam kamar Abangnya.
Adira pun langsung teriak di depan muka Abangnya supaya bangun.
"ABANG. BANGUN IHH. UDAH MAU MAGHRIB JUGA"
"Iyaaa dek, Abang bangun. Ga usah teriak di muka Abang juga kali" kesal Abangnya dan langsung pergi ke kamar mandi.
"Ya lagian tadi udah dibangunin ga bangun bangun" ucap Adira sambil keluar dari kamar Abangnya dan langsung pergi ke kamarnya yang ada di sebelah kamar abangnya.
Saat sampai dikamar, handphone Adira pun bunyi karena ada panggilan dari seseorang. Akhirnya Adira pun memutuskan untuk mengangkat telfon terlebih dahulu sebelum ke masuk ke kamar mandi.
"Yahh si Sakha yang nelfon. Gua kira Fariz" gumam Adira saat mengetahui kalau Sakha yang menelfon.
"Assalamualaikum ra"
"Waalaikumsalam. Nama gua Adira ya, bukan Ara" jawab Adira dengan ketus karena ia tidak suka dipanggil Ara oleh Sakha.
"Iye iyee"
"Ada apa lu nelfon gua?"
"Nanti malem ada acara ga? Kalau ga ada gua mau ngajak lu keluar jalan jalan, mau gak?"
"Gua ga ada acara nanti malem. Dan gua ga mau jalan sama lu"
"Yaelah ra, jutek banget sih. Gua lagi bete, soalnya cewe gua lagi susah banget di ajak komunikasi, selalu ada aja alesannya setiap gua nelfon dia"
"Udah curhatnya? Mau kaya gimana juga, gua tetep ga mau jalan sama lu. Udah lah, Assalamualaikum" lalu Adira pun langsung menutup telfon tanpa menunggu jawaban dari Sakha.
Setelah itu, ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil wudhu. Setelahnya Adira pun langsung menunaikan kewajibannya.
~~~~~~~~~
Haiiii semuanya 😊
Harap maklum kalau banyak typo.
Jangan lupa vote dan komennya yaa 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPRICORN
Teen FictionCover by @frindanisa Adira Raveena Taleetha Adira, cewe berusia 16 tahun, bersifat cuek, berparas cantik, memiliki banyak penggemar disekolahnya, dan sering kali menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti berbagai lomba. Ar Sakha Ransi Alden Sakha...