Insyaallah :)

397 6 0
                                    

Hello guys, sekian lama akhirnyaa dapat kembali lagi dalam dunia wattpad.
Oiyaaa sesuai kesepakatan ya, karena yang baca cerita nyata ini banyak. Jadi aku lanjutin deh cerita nya.

__________________________________________________
            Hampir 9 bulan kami menjalani ta'aruf ini. Kami menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik baik saja. Saling mengenal, saling memahami, saling mengerti itu yang kami lakukan.
Walaupun kami terlihat bahagia, terlihat baik baik saja. Ketahuilah kami sebenarnya melewati ini dengan banyak suka dan duka.
Saat itu dia memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya saat hari kebahagiaan umat islam tepatnya saat Hari Idul Fitri tahun ini, dia memutuskan untuk tidak pulang kerumahnya. Walaupun aku sudah berbicara banyak kepadanya agar dia mau pulang tapi hasilnya tetap saja nihil, dia tetap saja bersikeras tidak mau pulang. Maklumlah menurutku dia tipe orang yang keras kepala, apapun yang dia inginkan. Apapun yang dia harapkan itu harus terlaksana semua.
Mungkin aku tidak bisa membuatnya pulang kerumahnya, namun berbeda dengan jalan takdirnya.
Allah berkehendak lain. Lebaran telah berlalu, beberapa hari setelah lebaran adiknya dia ternyata datang kerumah saudaranya yang ada didekat rumahku. Aku hanya tersenyum dan meledeknya :)

Aku :"Tidakkah kamu mau pulang bersama adikmu akhi? (Sambil senyum-senyum meledeknya)"

Akhi :"Mungkin aku akan pulang untuk mengantarnya"

Aku :"Bukankah aku sudah bilang kepadamu, jika kedua orang tuamu mungkin ingin bertemu dengan anaknya. Mungkin memang aku tak bisa membujukmu untuk pulang kerumah dan bertemu dengan orang tuamu dan keluargamu, namun berbeda dengan doa orang tuamu yang mampu memberikan jalan agar kamu bisa pulang dan berkumpul dengan keluargamu disana".

Akhi :"Baiklah."

Aku :"Jangan memarahi adikmu karena dia datang dan menjemputmu untuk pulang, dia mungkin ingin bertengkar denganmu wkwk ( aku pun tertawa)"

Akhi :"Jangan meledekku, aku tidak akan memarahinya"

Aku :"Akhirnya aku tau cara membuatmu pulang untuk bertemu dengan keluargamu, tahun depan jika kamu tak mau pulang lagi, aku akan menyuruh adikmu untuk datang kesini dan menjemputmu"

Akhi :"Bukankah aku sudah bilang bahwa aku tak akan pulang untuk menunggumu"

Aku :"Dan bukankah aku juga sudah bilang, kamu tak perlu khawatir untuk menungguku, aku tak akan kemana mana. Aku akan tetap disini. Insyaallah aku akan meluruskan niatku. Bersabarlah. Pulang dan tidak pulangnya dirimu ke orang tuamu tak berpengaruh apapun dengan takdir kita nanti"

Akhi :"Aku percaya, namun tetap saja aku tak mau pulang"

Aku :"Kita lihat saja nanti, pulang atau tidaknya kamu. Apa kamu mendengar suara adzan? Ayo kita sholat dulu. Kamu pergilah ke pondok, aku akan pulang kerumah dan bersiap."

__________________________________________________

Jadi dia itu memanglah sangat keras kepala. Dan juga orang yang mungkin menurutku sangat mudah marah.
Dia pernah bilang kepadaku bahwa dia tak akan pulang untuk menungguku lulus dari sekolahku dan pulang dari pondok pesantren. Walaupun aku sudah bicara banyak, abah dan umiku juga sudah bicara denganya agar dia mau pulang dia tetap saja bersikeras.
Pertama kali aku menemui orang sepertinya. Orang yang pertama kali serius denganku, orang yang memiliki keberanian menemui orang tuaku. Dan mengenalkanku kepada keluarganya.
Mungkin kalian semua berfikir aku masih terlalu muda untuk mengenal tentang hubungan yang serius. Iyaa memang benar, aku masih cukup muda untuk mengenal hal seperti ini.
Umurku saja masih 17 tahun kurang, sedangkan dia sudah berumur 22 tahun kurang juga.
Selisih 5 tahunkan?
Apakah kalian tau? Umur tak jadi masalah untuk suatu hubungan.
Aku tak memikirkan umurnya yang lebih dewasa dariku, ntah nantinya kita memang benar benar disatukan apa tidak. Itu adalah kehendak Allah swt. Namun aku selalu berharap aku dengannya selalu diberi kemudahan dan kebaikan dalam setiap niat.
Niatku dan niatnya baik untuk mencapai Ridho dan Jannah-Nya. InsyaAllah ini semua akan berjalan lancar.

Kami memang jarang sekali bertemu. Karena jarak yang memisahkan kami. Tapi kami yakin doa kamilah yang akan menyatukan kami disuatu hari nanti.
Aku mengaguminya bukan karena hartanya, aku juga mengaguminya bukan karena parasnya, aku mengaguminya bukan karena fisiknya. Namun aku mengaguminya karena Allah ta'ala. Aku yakin sekali dia adalah lelaki dan calon imam yang baik, dia juga tipe orang yang sangat bertanggung jawab menurutku.
Kenapa aku bicara seperti itu?
Di jaman yang sudah tua ini, mungkin banyak remaja ataupun lelaki seusianya sudah tak mau belajar ilmu agama. Lebih memilih untuk mencari kehidupan dunia saja. Berbeda dengannya, dia berusaha menyeimbangkan dunia dan akhiratnya. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan seseorang sepertinya.
Memang kita tak boleh berlebihan dalam mencintai dan mengagumi orang melebihi rasa cinta kita kepada Allah dan Rasulnya.
Maka dari itulah cintai seseorang karena Allah.
Jika kamu mencintai seseorang, dekatilah penciptanya dulu baru kamu bisa mendapatkan hatinya.
Ingatlah " Lelaki itu manusia, sedangkan Allah itu Tuhan sang penciptanya".

Ini motivasi untuk kalian, jangan pacaran ya :) lebih baik jika kalian memang sudah tidak sabar dan ingin sekali memiliki kekasih. Segeralah bicara pada abah kalian, mintalah abah kalian bicara kepada lelaki yang kalian cintai untuk men-ta'aruf kalian lalu mengkhitbah kalian.
Sungguh indah pacaran setelah menikah :)

CERITA INI AKAN DILANJUTKAN JIKA BANYAK YANG SUKA CERITA INI :)
KOMEN YA GUYS :)
Lanjut atau tidak?

Ta'aruf. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang