Percayalah_

365 8 0
                                    

Seketika pagi ini aku berfikir untuk melepaskan dia. Iyaa dia akhwan itu. Akhwan yang menta'arufku di sembilan bulan yang lalu.
Fikiran dan ragaku selalu saja bertolak belakang. Fikiranku ingin aku melepaskan tapi ragaku aku ingin dia selalu ada.
Namun tetap saja aku tak ingin fikiranku kalah, aku ingin fikiranku menang. Aku hanya percaya jika memang benar dia untukku kelak, maka dia akan menungguku.
______________________________________

Malamnyaa tanpa basa basi saat dia sedang chattingan denganku.
Aku masih ingat dia chat aku begini.
Akhwan :"Aku tak mau kehilanganmu"

Putri :"Mas,maaf sebelumnya. Ada hal yang ingin aku katakan. Aku ingin terbebas dulu darimu. Aku ingin melanjutkan sekolahku tanpa berfikir hal yang semacam itu. Aku tak ingin mas larang larang untuk chat dengan siapa, pergi sama siapa, dekat dengan siapa. Aku ingin terbebas. Aku ingin menikmati masa mudaku terlebih dahulu. Apa mas sadar sebetulnya aku tertekan jika dilarang larang. Ini hidupku. Ini masa mudaku. Aku ingin menikmatinya. Jika mas mau menungguku silahkan menunggu. Jika mas percaya nantinya kita akan bersama, silahkan tunggu aku. Aku seperti ini bukan karena aku ingin memutuskan ta'aruf kita. Aku hanya tak mau terlalu dekat. Aku takut kemaksiatan akan merajalela saat kita dekat. Karena saat kita dekat bukan hanya mas dan aku yang terkena dosa. Namun orang tuaku juga terkena dosa dari anaknya ini."

Akhwan :"Aku tak memaksamu untuk tetap tinggal. Namun percayalah aku sudah sangat yakin denganmu. Aku tak akan melarangmu. Aku tak akan melarang kau dekat dengan siapa, pacaran dengan siapa, dan chat dengan siapa. Silahkan nikmati masa mudamu. Aku yakin nantinya kita akan bersama"

Putri :"Aku bersyukur bisa mengenal lelaki penyabar sepertimu. Tunggulah. Insyaallah kita bersama"

Akhwan :"Terimakasih sudah menjadi ta'arufku. Aku minta maaf jika selama ta'aruf ini berlangsung aku selalu berbuat salah denganmu. Aku senang bisa kenal denganmu keluargamu. Semoga saja kau bisa menjadi partner hidupku sampai ajal menjemput"

Putri :"Terimakasih juga_ sama halnya denganmu mas. Aminn aminn"

______________________________________

Setelah aku memutuskan untuk melepasnya. Mungkin hari hariku berbeda dengan hari biasanya.
Biasanya dia on time dengan hp nya untuk chattingan denganku. Tapi beberapa hari ini dia dan aku jarang sekali chat.
Aku bersyukur akhirnya aku bisa melepasnya. Alasanku bukanlah aku ingin dekat dengan orang lain. Aku seperti itu karena aku tak mau banyak kemaksiatan selama memiliki hubungan dengannya sampai akhirnya kami menikah nanti.

Semenjak aku melepasnya. Memang ada beberapa lelaki yang mencoba mendekatiku. Tapi aku sama sekali tak tertarik dengan mereka. Karena biasanya orang yang mengajak pacaran hanyalah orang yang ingin menikmati kesenangan dunia. Mereka memacari seorang wanita hanya untuk diajak main kesana kemari, untuk penghilang rasa bosan saja.
Kenapa lelaki memperlakukan wanita seperti itu?
Jangan tanyakan pada lelaki saja. Tapi tanyakan juga pada wanitanya.
Kenapa mereka tak mau sakit namun masih mau jadi selingan diwaktu kosong lelaki?
Ayolah, islam tak mengajarkan pacaran.
Pacaran memang dosa, tapi ta'aruf? Tidaklah dosa.
Mending lelakimu suruh kerumah dan menta'arufmu daripada kamu dibawa kemana mana dan akhirnya kemaksiatan selalu bersamamu.
Jodoh atau tidaknya, tak usah terlalu difikir. Kita hanya mampu berusaha dan ikhtiar tawakal. Urusan hasil tergantung dengan usaha dan keridhoan-Nya. ❣

Ta'aruf. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang