Ketika aku masih kecil, aku pernah memelihara seekor anjing kecil berwarna cokelat. Setiap hari ia tidak pernah lelah menanti kepulanganku di balik pintu, mengibaskan ekornya, dan lompat ke arahku ketika aku muncul di hadapannya.
Ia selalu menemaniku bermain dan ikut menjaga ibuku ketika tidak seorang pun di rumah. Sampai enam bulan berikutnya, aku menemukannya tergeletak tak bernyawa di depan pintu kamarku.
Hari itu aku telat masuk sekolah hanya untuk mengubur anjing cokelat itu. Kukubur jasadnya di taman belakang bernisankan gunungan kerikil. Tak ada nama yang terpatri sebagai pengingat keberadaannya di keluarga Akashi. Yang ada hanyalah tanggal adopsi hingga akhir hayatnya saja.
Maka, sejak saat itu perasaan yang tak mengenakkan ini muncul. Rasa berdosa dan perasaan takut yang bercampur menjadi satu.
Aku ingin semua orang tahu,
Aku ingin semua orang ingat.
Siapa namaku dan bagaimana kisah hidupku.
Namaku Akashi Seijuro
Aku ingin kau mengerti dengan baik mengapa aku menjadi seperti ini. Rasa takut ketika tak seorang pun tahu siapa namamu dan kapan kematianmu.
Aku tak ingin selamanya hidup sendirian.
Atau mungkin ... kau ingin menemaniku?
Kita bisa mati bersama-sama kalau kau mau.
Shall we?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuroko no Basuke Fanfiction
Fanfiction"Karena berbagi (suami) itu indah"-optimuspride. KnB bukan milik saya, tapi anak-anaknya adalah kandidat calon suami (masa depan) kita semua. Baik-baiklah pada calon mertua kita, Papi Tadatoshi Fujimaki.
