• Daiki • Irreplaceable

1.7K 177 9
                                    

Hapi Reading ('-﹏-';)

_____________________________________________________________

"Maybe...
You'll never see in you what I see
The little things you do that make me go crazy
I'm not crazy
You're perfectly perfect"

.

.

.

Setahun yang lalu, tepat di hari yang sama, sebuah kecelakaan beruntun terjadi dan menyebabkan banyak korban berjatuhan. Tidak sedikit dari mereka yang kehilangan nyawanya. Tidak sedikit pula yang luka-luka, bahkan kehilangan anggota tubuhnya.

"Kau tak perlu membuang waktumu untuk orang cacat sepertiku."

Daiki Aomine adalah salah satu dari sekian banyak korban dalam insiden tersebut. Ia kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kakinya. Total. Ia memerlukan kursi roda untuk membantunya melakukan aktivitas sehari-hari.

"Aku tidak membuang waktuku, Daiki. Dan apa salahnya jika aku ingin bersamamu."

Ia tak bisa meneruskan hobinya bermain bola basket. Ace dari Akademi Tōō kini harus meninggalkan status yang dibanggakannya selama ini.

"Pergilah! Aku tak ingin melihat wajahmu lagi."

Insiden itu terjadi saat Daiki sedang berjalan sendirian menuju rumahnya setelah (Name) berhasil membujuk (translate: memaksa) Daiki untuk pergi latihan basket. Sejak tidak ada satupun orang yang mampu mengalahkan Daiki, ia jadi orang paling malas untuk datang latihan. Ajaibnya, ia tak pernah (berani) membantah satupun titah yang diberikan oleh Kanjeng Ratu (Name).

Lampu lalu lintas menyala merah, giliran bagi pejalan kaki untuk menggunakan jalan. Namun malam itu, diiringi dengan lengkingan histeris dan suara rusuh lainnya, sebuah sedan yang sebagian besar bodinya sudah ringsek berjalan semakin menyerong, membelah kerumunan dan langsung mengarah ke Daiki. Tepat di depan Daiki juga berdiri seorang gadis berseragam SMP yang kakinya gemetar dan nyaris jatuh seandainya tangan Daiki tidak menahan tubuh gadis itu.

Ck!

Daiki membantu gadis itu untuk berdiri dan menariknya mundur secepat yang ia bisa. Sayang, sepertinya tak akan terkejar. Ia mengunci gerak tubuhnya dan menghentakkan tubuh gadis itu sekuat mungkin.

Syukurlah gadis itu selamat.

"DAIKI!!!"

.

.

.

"Ah~ (Name)-chan! Daiki ada di dalam."

Kebiasaan baru bagi Daiki, ia akan langsung pulang ke rumah begitu bel pulang berbunyi. Daiki tak lagi menyapa teman-teman satu tim basketnya, tak pernah lagi menyapa (Name), dan tak pernah lagi berinteraksi dengan siapapun.

"Pergilah!"

Dan satu lagi, Daiki dengan senang hati akan mengusir (Name) dari rumahnya jika gadis itu datang, sekadar untuk menemaninya mengobrol.

Kuroko no Basuke FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang