1. Davi si 'Ceroboh'

9.4K 612 6
                                    

"Raaavvv sabuk gue gak ada"

"Dasinya juga ilanggg"

"Kaos kakinya cuma ada sebelah"

"Raaavvvv sepatu gue dimana??"

'Ckk' Ravi berdecak kesal ketika mendengar teriakan kembarannya itu yang slalu ribut setiap hari seperti ini.

Setelah memakan sarapannya, ia pun berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Davi.

'Huft'

Ravi membuang nafasnya kasar ketika melihat davi yang lahirnya hanya berbeda 8 menit dengan nya itu terlihat acak2an dengan seragam yang belum di kancing, celana yang hampir merosot menampakan sedikit boxernya karna tidak pake sabuk, dan memakai kaos kaki hanya sebelah, sungguh tidak enak untuk di lihat.

"Makanya kalo udah di pake itu, simpen lagi di tempatnya semula. Jadi repot kan nyarinya" dengan terpaksa ravi lah yang harus mencarinya. Sedang kan davi sibuk memasukan buku2 pelajaran hari ini.

"Ehh rav, hari ini pelajaran apa aja sih? Lupa gue" tanya davi yang menghentikan kegiatannya

"Matematika, Pkn, B. Indonesia sama fisika"

Davi terdiam sejenak setelah mendengar balasan kakaknya itu

"Matematika?? OHH!! Ada tugas ya??" Tanya davi kaget

"Hmm"

"Lo udah?"

"Udahlah"

"Kok lo gak pernah ngajak gue buat ngerjain bareng sih?"

Ravi memutar bola matanya malas, ia sudah bisa menebak jika davi akan mengatakan hal itu.

"Tas gue di sofa ruang tamu. Sekalian makan sarapannya sana" tanpa di suruhpun davi langsung berlari ke luar untuk menyalin tugas kerjaan ravi

"Jangan lari2. Ntar celana lo merosot lagi"

"Ohh iya. Untung aja di ingetin" davi pun kembali berlari sambil memegang ban pinggang celananya.

Davi terus berkutat dengan catatannya, ia tidak peduli  jawaban ravi akan benar atau salah, yang penting ia sudah mengerjakan tugasnya.

"Tuhh. Lain kali jangan sembarangan nyimpen. Bosen gue setiap hari harus ngacak2in lemari lo" ucap ravi setelah menemukan semua barang2 davi

"Den davi di makan dulu atuh sarapannya" ucap bi tuti yang baru dateng

"Ini susu nya juga den"

"Jaketnya juga jangan lupa di pake ya den"

"Aduhh stop. Please kalian diem dulu sebentar ya. Jangan ganggu gue dulu lagi sib..."

Happ

Akhirnya ravi berhasil memasukan roti ke dalam mulut davi yang sedang mengoceh. Ia tertawa kecil ketika melihat raut wajah davi yang terlihat kesal

"Minum dulu obatnya" suruh ravi

"Bentar"

"Sekarang"

"Iya bawel"

"Cepet minum atau gue gak akan izinin lo sekolah?"

"Elahh bisanya cuma ngancem doang" davi pun mengambil obat dan segelas air putih yang di sodorkan ravi lalu meminumnya

"Pake dasi, sabuk, kaos kaki, sepatu sama jaketnya. Gue tunggu di mobil" ucap ravi mengambil tasnya lalu pergi keluar menuju garasi.

Sedangkan davi sedang sibuk menalikan tali sepatunya.

Walaupun mereka hanya terpaut 8 menit namun sikap keduanya benar2 berbeda. Ravi yang terlahir lebih dulu di banding davi mempunyai sikap yang  dewasa dan rasa kepedulian yang sangat besar pada adiknya itu. Sedang kan Davi merupakan orang yang sangat pecicilan. Ia tidak pernah bisa diam sekalipun keadaan nya sedang sakit. Kecuali jika sakitnya sudah benar2 parah hingga dia tidak bisa melakukan apapun lagi.

Setelah 15 menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di sekolah yang cukup ternama itu.

"Kapan bisanya sih lo pake dasi dengan rapi? Udah di ajarin dari dulu masih aja kaya gini" omel ravi sambil membenarkan dasi davi sebelum mereka keluar dari mobil

"Hehe kan nanti biar bisa di benerin sama istri kalo udah nikah" jawab davi sambil menampakan deretan gigi putihnya

"Omongan lo jauh amat. Tali sepatu udah di taliin belum?" Tanya ravi memastikan.

Davi adalah orang yang paling ceroboh yang pernah ravi kenal. Ia ingat ketika davi lupa menalikan tali sepatunya yang mengakibatkannya jatuh tersungkur hingga hidung nya mengeluarkan darah

"Udah kok. Santai aja. Gue gak bakalan jatoh lagi" balas davi lalu keluar, begitupun dengan ravi

Ada banyak hal yang ravi khawatirkan tentang adiknya itu. Selain kecerobohannya, juga tentang kesehatannya yang sangat lemah. Namun entah dengan apa davi dapat menjalani semuanya dengan baik. Hal itulah yang membuat ravi bangga mempunyai kembaran seperti davi.





Tbc

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang