Chapter 1

4.5K 152 19
                                    


Setelah beberapa kali berkencan, tawa yang pecah kerana kelucuan masing- masing,tiada siapa yang bisa memberi kata putus tentang hubungan mereka yang sebenarnya. Now, let their feelings decide
Its either Love.. or Not?
💕
.
.
.
.
.

Chapter 1

Seokmin menggigit kuku dan memeluk jaket milik Mingyu yang melapisi crop top putihnya dengan lebih erat. Jaket tersebut terlihat oversize di badannya yang lebih kecil.

Kelihatan Mingyu tertatih-tatih ke luar lapangan, salah satu lengannya di pundak paramedis. Mereka mendudukkannya, satu lutut membungkuk dan kakinya yang terluka terentang di rumput basah. Saat pertandingan berlanjut, Seokmin tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Mingyu yang sedang dirawat oleh paramedis.

Salah satu paramedis dengan lembut meremas kakinya dan membalutnya. Sementara petugas yang lain merawat luka diwajahnya. Mereka membantunya berdiri dan dia mulai berjalan perlahan-lahan, masih menonton pertandingan yang sedang berlangsung tanpa dirinya.

Seokmin melihatnya melompat sedikit lalu meringis ketika tim mereka mencoba tapi gagal untuk menjaringkan goal. Seokmin berpikir Mingyu akan duduk dan hanya menonton sisa pertandingan, tetapi dia salah. Mingyu kembali bergabung setelah rehat masa pertama, walaupun dalam keadaan bertatih.

Seokmin terlihat sangat shock saat Mingyu berhasil mencetak dua percobaan lagi, melemparkan dirinya ke setiap tackle, dan diangkat oleh rekan se-timnya dalam antrean. Pada saat pertandingan berakhir, tim Mingyu berhasil memenangi perlawanan tersebut dengan skor 21-5. Mingyu sangat pincang dan jersey-nya basah karena hujan dan keringat. Luka di atas alisnya berdarah lagi dari bawah perban dan seorang paramedis bergegas untuk memperbaiki perban tersebut untuknya.

Saat Seokmin mendekatinya, Mingyu melambaikan tangan di wajahnya untuk menyingkirkan paramedis. Sebagian besar darah telah dibersihkan tetapi perban baru di alisnya mulai meresap. Dia tersenyum lebar pada Seokmin.

"Apa yang kau pikirkan?"

Seokmin berdiri di depannya. "Game ini sangat brutal dan mengerikan"

Mingyu mengangkat bahunya. "Tapi, setengahnya menyenangkan."😉

Seokmin hanya diam sambil memerhati Mingyu yang meneguk air dari botolnya hingga kosong.

"Hm.. Aku akan ganti baju dan mandi, Kau boleh tunggu Aku kan? "

Seokmin mengangguk ketika salah satu pemain lain dari tim Mingyu berjalan melewati mereka dan menampar bahu Mingyu dengan kasar. Itu Bambam, "Jumpa di carpark?" tanyanya.

"Sepuluh menit lagi." Mingyu mengusap dahinya dengan punggung tangannya. "Mungkin juga lima belas"

Mereka berpisah dan Seokmin berjalan ke tempat parkir, bersandar di pagar dan mengeluarkan telepon untuk menghabiskan waktu.

Ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi salah satu game Mingyu dan itu hanya karena Mingyu yang memintanya untuk pergi. "Kau bisa datang ke tempat ku setelahnya, jika kau mau" membuatkan Seokmin menyetujuinya.

Memikirkan tentang tasnya di kamar dorm Mingyu dan menghabiskan malam bersamanya membuat telapak Seokmin berkeringat dan menimbulkan semburat merah jambu dipipi mulusnya.

Ketika Mingyu keluar dari tempat persalinan, dia mengenakan T-shirt putih polos dan celana panjang abu-abu terang membuatkan Seokmin merasakan seperti ada kupu-kupu didalam perutnya. Saat Mingyu mendekat, Seokmin terlihat hampir salah tingkah.

Mingyu merendahkan suaranya, hampir berbisik di telinga Seokmin dan berkata sesuatu yang hampir saja membuat jantung Seokmin keluar dari tempatnya.

"Kita harus pergi sekarang, kerana Aku tidak memakai celana dalam. "





tbc

Hai!
Please vote and comment okay..
Terima kasih sudah membaca😘

(bxb) 🔞 Love.. or Not?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang