Sharing

42 1 0
                                    

I love sharing.

Sharing everything.

-

Alarmku berbunyi 3 menit sebelum pukul 4 pagi. Aku beranjak dari kasur, merapikan selimut dan guling yang kupakai semalaman—oh bukan semalaman karena aku baru tidur pukul 3 pagi—, minum segelas air putih, menyikat gigiku, dan mandi.

4.26 A.M.

Selesai mandi, aku berganti seragam untuk hari Rabu, menyisir rambutku hingga halus—berhubung aku sedang tidak keramas—, menyemprot parfum sebanyak-banyaknya, dan memoleskan lipbalm ke bibirku.

Aku menuju dapur, untuk memasak. Hey, jangan kalian sangka aku adalah perempuan pemalas. Aku mandiri. Buktinya, aku tinggal sendirian di apartemen. Dan aku menyewanya menggunakan uangku sendiri, hasil dari kerja part time di sebuah kafe di dekat apartemenku.

Aku bergegas memasak daging sapi yang sudah kusiapkan tadi malam, menunggu nasi matang, dan aku menyiapkan tempat makanku beserta botol minumku.

5.40 A.M.

Everything's done!

Bekalku sudah siap.
Rambutku sudah rapi.
Aku sudah wangi.
Tas ranselku sudah terisi jadwal hari Rabu.
Aku sudah siap sepenuhnya!
Hanya tinggal menunggu pacarku.

Ya, aku punya pacar. Dia merupakan siswa kelas XI MIPA-1. Of course, he's smart. I think he's smarter than me.

Aku sekelas dengannya. Meskipun kami adalah siswa di kelas yang dikatakan pintar, kami tidak sepenuhnya giat belajar.

Aku lebih suka menghabiskan jam kosong di kantin. Berbagi makanan dengan teman-temanku.

1. I love sharing food

Dia—pacarku—lebih suka menghabiskan jam kosong di rooftop sekolahku sambil bermain game bersama teman-temannya.

Aku selalu menghampirinya dengan membawa bekalku yang masih penuh. Aku selalu membawa bekal sebanyak-banyaknya, agar mereka semua dapat makan.

Banyak murid di sekolahku yang berhasil masuk karena beasiswa prestasi ataupun beasiswa tidak mampu. Makanya, aku berniat untuk selalu memasak setiap pagi, supaya mereka tidak kelaparan dan membuang-buang duit.

Jika aku bangun kesiangan, aku akan delivery order.

Simbiosis mutualisme.

Aku berbagi, mereka akan kenyang.

-

6 kali.

Aku sudah menguap sebanyak 6 kali. Sekarang pukul 11 malam, dan aku belum selesai mengerjakan tugas sekolahku.

Demi tugas sekolahku, aku tidak boleh mengantuk! Aku pun menyeduh kopi, agar aku tidak mengantuk.

Bagus. Hasilnya, sekarang aku tidak mengantuk lagi.

Malam-malam begini, mengerjakan tugas sendiri, sepi, sunyi, hening.

Aku menyetel speaker JBL-ku agar aku merasa ditemani.

2.17 A.M.

Sekarang sudah pukul 2 pagi. Tugasku sudah selesai. Kini aku bergegas menuju dapur untuk menyiapkan bahan-bahan untuk nanti pukul 4 pagi.

Selesai berkutat di dapur, aku masuk ke dalam mandi, menyikat gigiku—aku sudah mandi tadi sore—, menggunakan night skincare di wajahku, dan bergegas tidur. Tak lupa, aku mengirim pesan ke pacarku, mengucapkan selamat tidur, berhubung dia belum tidur karena menungguku tidur. Romantis ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ J ] HistoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang