Chapter 9 #Kecelakaan

1 1 0
                                    

Hari minggu, hari dimana aku bersiap untuk pulang kembali ke depok, kota dimana sekolah SMA ku berada, dan tempat dimana semua teman dan orang ku sukai berada..

Aku berpamitan kepada nenek, dan bergegas menuju stasiun diantarkan oleh ayah..

Ayah bersiul sepanjang jalan.. menyuarakan sebuah lagu yang tak asing lagi ditelingaku..

Aku bernyanyi dengan lirih mengikuti suara siulan ayah..

"Suatu hari..dikala kita duduk ditepi pantai.. dan mendengar.. ombak dilautan yang....."

(Kiiiiitttt) ayah mengerem tiba - tiba..

"Ayah, ada apa ?"

"Itu net, lihat deh didepan ada kecelakaan lalu lintas"

"Ih yah.. annet takut lihat nya.. hayu yah.. buruan"

"Sebentar, ayah mau lihat sebentar ya.. annet di motor aja jagain kalo gak mau ikut"

"Yah.. tapi annet ga mau sendirian di motor"

"Yasudah, pegangan aja kamu di baju ayah kalo nanti kamu takut"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku berpegangan di baju kemeja ayah, aku melangkah ke seberang jalan karena posisi kecelakaan berada di sebelah kanan.. dari kejauhan aku melihat korbannya terduduk di dekat tiang listrik..

Tidak ada orang yang sudi untuk membantunya, mereka hanya melambatkan kendaraannya saja dan berlalu lagi..

Aku lihat dia sepertinya sudah agak tua, ayah lalu menghampiri..

"Bapak gapapa ?" (Tanya ayah kepada pria itu)

"Gapapa pak, hanya lecet saja.." (jawab pak tua itu)

"Bapak bawa motor ini ?" (Ayah menunjuk motor bebek tua yang terguling didepan pak tua itu)

"Iya dek, itu motor saya"

"Bapak masih kuat buat bawa motor nya ? Bapak mau kemana ?"

"Masih kok dek, bapak tadi habis nganter mantu bapak ke stasiun, ga sengaja bapak ngelindes batu agak besar dan motor bapak keguling"

"Hemm... Saya lihat sih motor nya gak kenapa - napa pak, lecet sedikit.. mau saya antar ke puskesmas dulu pak ? Kebetulan jalan sedikit juga sudah sampai"

"Gak usah dek, bapak pulang saja biar diobatin istri.. rumah bapak juga disamping puskesmas didepan.." (kakek itu tersenyum sembari menuntun motornya untuk pulang)

"Kek, kakek yakin gausah dianter ayah kek ?"

"Ndak usah nak cantik.. kakek masih kuat kok"

"Yah anterin dulu gih.. biar annet bawa motor ayah"

"Kamu yakin net ?"

"Iya ayah.. buruan, kasihan kakeknya itu darahnya keluar - keluar" (menunjuk ke celana kakek itu yang robek dan kakinya terlihat baret - baret dan mengeluarkan darah)

"Yaudah, ayah duluan anter kakek ini dulu.. nanti annet nyusul dibelakang ayah ya?"

"Iya yah.. buruan ih kasihan itu"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Akhirnya kami mengantar kakek itu ke rumahnya..

Ayah membawa motor kakek itu, dan kakek diboncengnya dibelakang.. sesekali kakek menengok kearahku..

Hah, yaallah.. andai nanti ayah sudah setua kakek itu.. aku tidak mau menyusahkan nya.. karena ayah super hero satu - satunya yang selalu menjagaku..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Story Of The UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang