Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 pagi.angin yang begitu sangat dingin menyadarkan ku dari lamunan.lalu diam sejenak.hanya seorang diri berdiam di sebuah rumah.
Ibu adalah orang yang paling hebat di dunia.seorang pekerja untuk tujuan tertentu,membahagiakan anak satu-satunya.ibu adalah seorang pemilik toko kue sedangkan ayah sudah meninggal dunia setelah kecelakaan malam saat pulang dari kerja,ayah ku seorang dokter dia seseorang yang baik dan hangat.kesibukan ibu yang membuatku menjadi sosok pendiam merasa sudah tidak ada lagi semangat hidup.
Perkenalkan namaku randhita,panggil saja ran.aku anak smk yang berjuang untuk sebuah cita-cita.
Kusadarkan diri,sudah pukul 06.30 wib
Aku bergegas untuk pergi kesekolah
Seragam putih abu tidak lupa kerudung putih dan ku ambil tas gendong ku.Hari ini adalah hari senin,aku tidak ingin banyak lama dalam perjalanan
Setiap hari aku selalu mengayuh sepedaku untuk pergi ke sekolah.yang tidak lama dibelikan ibuku sebagai hadiah peringkat 1 kenaikan kelas 10.
Ya sekarang aku kelas 11.Tidak butuh waktu lama,15 menit sudah sampai.setelah memakirkan sepedaku,ku lihat siswa-siswi sudah bergegas untuk berbaris,karena upacara akan segera dimulai.
Berlari dengan cepat untum menyimpan tasku.tidak lupa membawa topi sebagai kedisiplinan siswa.lalu,kembali ke lapangan.
Berlari kembali,tidak ku sangka aku malah menabrak seseorang yang tidak ku lihat wajah nya.
Bruuuk.
Aku tidak menghiraukan itu,dan berlari kembali,setelah sampai aku langsung saja berbaris di barisan paling belakang.
"Ya,ampun ran kamu kemana saja?" tanya dita,sahabatku sejak kelas 10.
"Aku terlambat" jawabku.
Setelahnya,kami berdiam diri,dan mendengarkan sebuah pidato guru yang disampaikan sampai upacar selesai.Setelah upacara sudah selesai,aku bernafas lega.terikan matahari membuatku ingin cepat pergi dari tempat itu.dan aku mulai berjalan ke kelas.banyak ajakan dari teman-teman lainnya untuk ke kantin sekedar membeli minuman atau makan.namun aku menolak nya tidak tahu mengapa,aku orang yang tidak suka keramaian.kemudian ada orang yang berlari kehadapanku,dia adalah dita.
"Ehh ran,aku lihat-lihat dari tadi sampai sekarang,kok kamu tidak pakai topi?gak takut guru memeriksa?" ucap dita.
Benar saja,topiku hilang ku raba kepalaku tidak ada.
"Kok tidak ada" jawabku sedikit panik.
"Ya sudah aku mau mencarinya dulu"
"Mau aku bantu?"
"Tidak apa-apa"Sudah ku cari-cari kesekitar lapangan,bahkan dua kali sudah di kelilingi,namun hasilnya nihil.
Dengan nafas terengah-engah duduk sejenak di bangku dekat lapangan.
Jika tidak ada,pasti ada guru yang mencatat nya.
Apa diambil orang yang kutabrak tadi? Batinku.
Namun,aku tidak tahu orang nya,jika tadi ku lihat wajahnya mungkin sudah ku cari-cari orang nya.Sudah terlalu cape,aku kembali ke kelasku.tidak apa-apa untuk sekali saja.
Sampai dekat kelas,ku lihat ada seorang laki-laki dekat pintu.
Siapa dia?ku dekati orang tersebut.
"Mau ke siapa?" tanyaku.
Lalu orang itu melihatku.
"Kamu ran ya?,ini topi mu tadi kamu nabrak ku" jawab nya sambil menyodorkan topiku.
"Tau dari siapa,aku dan kelasku"
"Tadi kan liat nama kamu sudah nya aku menanyakan ke teman lainnya" jelas nya.
"Ya sudah terimakasih".
Sudah nya,kembali dengan segera membuka pintu kelas.
Saat ingin membukakan pintu.
" tidak mau minta maap sudah menabrak ku?" ujar nya dengan ketawa.
"Maap". Setelah itu ku tutup pintu.
Dan ku lihat,syukurlah belum ada guru.aku senang.pastinya.Jam pertama yang ku lalui
Adalah jam kosong.
Dimana guru tidak datang dan kelas berubah menjadi pasar.aku tidak suka suasana seperti ini.
Berdiri dan beranjak pergi je sebuah perpustaan.tempat yang sunyi,sepi dan cocok untuk ketenangan.
"Ran,mau kemana?" ucap dita sedang diam di bangku.
"Perpus" jawabku sambil terus berjalan.
Bukan tidaj akrab dengan teman lainnya,sifatku yang kadang berubah antara ingin banyak sendiri dan berteman hanya di kuasai kesabaran 1 sahabat yaitu dita.Setelah sampai,hanya ada 3 orang anak yang sudah ada disana.
Aku mencari saja buku yang akan ku baca.setelah banyak memilih akhir nya memilih sebuah buku tentang penulis.
Duduk dan mulai membaca pada tiap lembaran ke lembaran selanjutnya.
"Bercita-cita menjadi penulis?" tanya seseorang mengaget kan ku lalu dongkakan kepala.
"Enggak" jawabku singkat.sedikit kesal,mengapa?karena seseorang ini adalah laki-laki tadi yang mengembalikan topiku.menyebalkan harus melihat nya dan tidak sengaja harus bertemu lagi dengan nya di situasi yang tidak ku inginkan.Ku lanjutkan kembali ke buku. membaca dan terus sampai pada lembaran demi lembaran ku baca.
Disana,
Menceritakan seseorang yang sukses dalam hobby menulis nya.terutama kepada nick vujicic adalah seorang motivator asal australis yang dengan segala keterbatasan nya.
Menulis sebuah buku untuk inspirasi banyak orang "life without limits".
Dengan bantuan wes smith.Tertuju kepada diriku.mengapa aku tidak belajar menjadi penulis saja ya?
Atau sekedar membuat sebuah kalimat romantis atau menulis keadaan hidup pada buku diary?ide yang bagus.Bel berbunyi,tanda istirahat sudah tiba.ku kembalikan lagi buku itu.
Saat mulai bangkit betapa terkejut nya
Ternyata dia daritadi ada dihadapan ku tidur dengan earphone terpasang pada telinga nya.ini anak mau sekolah atau tidur? Batinku.
"Neng,ini temen nya?kok tidur" tanya seorang petugas perpustakaan.
"Gatau pak,saya gak kenal" jawabku.
Lalu,pergi begitu saja.tidak tahu itu bahkan bukan urusan ku.
Keluar dari sana,berjalan ke mesjid untuk menunaikan sholat dzuhur yang sudah waktunya.sudah selesai,kembali ke kelas dalam keadaan sudah kacau (sudah ada konser dadakan).sudah biasa.Waktu ke waktu pelajaran sudah selesai.
Bangkit dan bergegas pulang.
Dalam perjalanan ke parkiran,
"Ran,kamu tidak cape pulang pergi naik sepeda" tanya dita.
"Tidak,justru aku senang,kepulan asap kendaraan membuat ku tidak mau lama-lama atau sekedar naik taksi belum lagi jika macet,sudah menjadi hal yang aku tidak inginkan dit" jawabku dengan tertawa ringan.
"Aku selalu dijemput ibu ku setiap hari,jadi ingin seperti mu tidak bisa apalagi jarak dari rumah jah sekali.ibu mu pernah mengantarkan mu?" kata dita yang buatku melamun.
Kesibukan ibu saja sudah membuat merasa ter asingkan,apalagi sekedar mengantarkan ku pulang?itu mustahil.
"Suka" jawabku dengan senyum.
"Yasudah ran, aku duluan ya"Setelah itu kami berpisah,
Aku langsung ke parkiran mengambil sepeda ku yang di simpan disana.
Saat ingin menaiki,
Dering telpon berbunyi di dalam tas ku
Segera membuka kan tas dan mengambil nya,ternyata dari ibu.
"Ran,kamu pulang ke toko ya,ibu ingin mengobrol dengan mu"
"Iya bu" jawabku.
Ku tutup sambungan telpon dan bergegas untuk keluar dari lingkungan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAN
Teen FictionTidak mudah untuk mengenal seseorang yang menurut mu sudah baik. Kehidupan memang selalu tidak adil adanya. Hanya saja,perlu beberapa waktu untuk merubah nya. Dengan bantuan seseorang akan lebih baik jika di lalui bersama. Tetapi tidak mudah.. Menur...