Setelah berhari-hari melakukan sebuah rutinitas yaitu sekolah,akhir nya ada waktu luang untukku beristirahat.ya hari ini adalah hari libur.
Kebanyakan orang mengartikan dimana sebuah hari akan di lewati bermain dengan teman atau sekedar tiduran berlebihan.
Berbalik dengan ku,ibu seorang pekerja keras menjadikan ku seorang yang mandiri.
Bangun pagi-pagi menjalankan rutinitas berawal beres-beres rumah sampai melakukan suatu hal yang menurut ku tidak penting.*****
Akhirnya,siang pun tiba.
Setelah banyak pekerjaan di rumah aku berniat untuk pergi ke toko kue ibu ku.
Yang setiap minggu nya tak pernah absen melihat-lihat saja.
Ku lakukan sekarang hanya berjalan kaki sedikit menaiki sebuah taksi.memakai sepeda malah memperlambat waktu ku sampai.Disana,
Aku melihat seisi toko orang ber lalu lalang membeli.ada seorang karyawan sibuk melayani seorang pembeli dan ada orang yang sibuk memakan roti sangat banyak."Ibu belum pulang?"
"Belum ran,kamu duduk saja dulu" jawab seorang karyawan bernama kak dinda.
Dia adalah seorang karyawan sudah lama.
Saat ibu sibuk,kak dinda lah menemani ku di toko sampai petang pun.
Sambil menunggu aku berdiam di sebuah kursi.aku begitu salut pada ibuku. Ia bisa menciptakan sesuatu usaha yang sangat di senangi banyak pengunjung.
Namun,saat ku coba mengalihkan ke arah pintu,datang seorang lelaki lebih tua dariku dan seorang wanita paruh baya seperti berlari."Sudah bu,ayo pulang!!"
"Ibu ingin membelikan kue untuk adikmu"
"Udah bu,tidak akan merubah semua nya"
"Kamu jangan melarang!"tegas ibu itu dengan di iringi tangis.namun,anak nya selalu bersikukuh ingin membawa nya keluar.apa yang salah?.
"Untuk apa bu?dia sudah tidak ada!!"
Sudah percakapan tadi,ibu itu hanya diam tanpa berkata-kata dengan wajah di tekuk.
Beberapa kemudian,menangis kembali hingga para karyawan membantu dibawakan keluar.
Aku yang hanya melihat saja,tentu aku bingung kenapa harus di larang?selama itu membuat orang senang, mengapa tidak coba diwujudkan?.*******
Jam menunjukan pukul 18.00.aku yang baru tersadar ter tidur dengan waktu lumayan lama.ku lihat sekeliling toko sudah tidak ada orang yang tersisa hanya kak dinda, mungkin sudah menunggu ku sedari tadi.
"Ya ampun kak,aku terlalu lelap"
"Tenang ran,tidak apa-apa".Kami saling beriringan berjalan kaki di pinggir jalan padat nya kota.sesekali kami saling tukar cerita di iringi gelak tawa ku.aku selalu senang dekat kak dinda.selain dia mahir dalam membuat sebuah kue ia juga seorang pendengar yang baik menurut ku,kata-kata nya selalu mengiringi ku ke arah baik dan mengubahan diri sendiri harus nomor satu.
"Aku benci dunia ku!"
"Kamu bisa mencari dunia baru"
"Aku benci dengan semua ini kak!"
"Jangan merasa jadi orang rapuh ran,bahkan di dunia ini bukan kamu saja seperti ini"
"Aku ingin hidup tentram.."
"Kamu bisa jalani dengan hati sabar dengan pikiran yang lurus tentunya sesuatu yang menurut mu tidak baik bisa saja kamu rubah dengan hal menurut mu baik,teruntuk mu juga jangan terlalu memikirkan hal itu jalani saja selagi kamu imbangi dengan hati kamu".Aku begitu terkejut dengan perkataan nya,
Ia bahkan membuat ku menjadi sosok yang terkejut di setiap kalimat yang ku ucapkan itu salah.malam ini bahkan menjadi malam dimana aku bisa tertekun banyak,memikirkan semua pikiran yang kalut di setiap sudut kepalaku.
Terus berjalan,dan yang paling tidak ku duga melewati sebuah taman kota yang beberapa belakangan ini aku pernah kesana tentunya di ajak gara.
"ke taman dulu bentar ran"
Ya ampun,kok kesini? Batinku.
"Kenapa ran?
" tidak apa-apa.."Duduk seperti awal aku datang.
Tenggelam dalam cerita yang tidak ada habisnya.gelap nya malam se akan tergantikan oleh lampu yang mengiringi setiap mata ku melihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAN
Teen FictionTidak mudah untuk mengenal seseorang yang menurut mu sudah baik. Kehidupan memang selalu tidak adil adanya. Hanya saja,perlu beberapa waktu untuk merubah nya. Dengan bantuan seseorang akan lebih baik jika di lalui bersama. Tetapi tidak mudah.. Menur...