perasaan yang muncul

27 10 2
                                    

Jam 06:00 pagi.
Untuk anak seperti ku aneh sekali datang sepagi buta ke sekolah.bahkan anak rajin pun masih banyak menggunakan waktunya di rumah.
Setelah kejadian kemarin menerima ajakan gara.aku akan mendapat sebuah keburukan terbaru.
Membolos,pulang sore,terlebih sifatku yang mudah marah.
Aku bahkan belum mengerti dengan sifatnya ia padaku.sudah beberapa kali penolakan,kemarahan,ucapan "tidak menerima sebagai teman" namun tetap saja ia selalu bersikeras memilih untuk menunggu jawaban ku.

Jadi,hari ini kuputuskan untuk tidak dekat dengan nya.kehadiran nya pun selalu membuat kebingungan setiap malam ku.

"Ehh ran kok melamun" tanya dita yang tiba-tiba datang.
"Engga kok"
"Kamu sakit?kemarin aku mencarimu tapi tidak sekolah"
Aku tidak sakit dit,aku di bawa penculik.
"Emm iya"
"Kenapa tidak bilang,untung sudah ku bicarakan ke pada guru"
"Aku sakit?"
"Iya,memang benar kan?"
Sakit?padahal kemarin aku baik-baik saja.
Yang sakit itu,orang yang membawaku ke suatu tempat akhirnya membuat ku bolos sekolah.
"Iyaa" jawabku dengan senyum paksaan.

Jam pelajaran pun dimulai.sudah terduga guru yang bahkan 2 minggu berturut-turut selalu tidak datang,dikarenakan izin yang entah lah aku tidak mengerti. Dengan menugaskan sebuah tugas amat teramat banyak,seolah kepala yang ku bawa-bawa itu seakan menghilang entah kemana.
Teman-teman lainnya,hanya melihat nya saja tanpa berniat untuk mengerjakan padahal ini sebuah nilai besar menurutku.
Dan semangat untuk mereka hanya membuat kegaduhan sehingga kelas menjadi sebuah "pasar" dadakan.
Begitu hilang konsentrasi ku untuk mengerjakan semua ini,bahkan ini seperti kelas anak tk yang sedang ramai ada mainan baru.
Kupasang earphone yang entah volume keberapa yang ku naikkan.
Sampai,di tengah pengakhiran lagu tepukan pada pundak terasa.mengganggu saja.
"Ada yang nyariin" ucap teman ku.
Siapa?aneh sekali ada yang mencarikan ku sampai rela bertemu di kelas.

"Pulang sekolah bisa ketemu?"
Ya ampun,gara mau ngapain?
Teman kelas ku bahkan diam sejenak ku lihat mereka terlihat sedang mendengarkan pembicaraan kami.tidak penting.
"Kan sekarang ketemu".
" maksud ku bicara"
"Penting?"
"Sangat ran".

Lalu,ku anggukan kepala sebagai tanda terima untuk menemui nya nanti.
Kembali ke kelas dengan teman-teman melihat tatapan aneh.
" cie ran punya pacar"
"Ganteng ya"
"Oh cowok yang waktu itu ke kelas"
"Kok sama dia"
"Cocok".
Dan lain-lainnya.

Hal yang paling tidak kusukai adalah ramai.dan menjadi pokok masalah adalah diriku.padahal ia adalah manusia yang bertemu tidak sengaja dan memaksa masuk ke dalam dunia ku.entah karena alasan suatu kemiripan dengan adiknya ataupun hal lainnya.yang pasti aku masih belum mengerti.

"Itu ga mimpi kan?" tanya dita
"Ga"
"Kali kali ajak kenalan dong"
"Iya".
" bener?"
"Kalo dia mau".

******
Bel pulang pun sudah berbunyi 10 menit yang lalu.aku yang masih berkutat pada catatan yang sedang di tulis guru di depan.
Sampai,akhirnya guru pun keluar,aku bergegas buru-buru menemui nya.
Tidak tahu kenapa aku sangat menunggu hal yang dia sampaikan,itu sangat teka-teki menurutku.
Sambil berjalan,aku kebingungan.
" kan ia belum kasih tau aku tempatnya dimana?".
Sampai ku cari di kantin,lapangan basket pun tidak ada.apa dia lupa?.
Ketika di penghujung pemikiran,akhirnya aku menemukan nya,ter tidur di sebuah bangku taman.ya taman belakang.

Setelah lebih deket,ia dia gara.tertidur dengan wajah yang tertutup oleh jaket yang tidak lupa ia selalu membawa nya.
Ingin membangunkan pun aku tidak tega.
Apa aku harus pulang saja?.

Setelah menunggu beberapa menit,ia pun membuka matanya berlahan.mula-mula diam dan setelah menengok ke arah ku.segera membenarkan letak duduknya sambil mengucek-ngucek matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang