25

35 3 0
                                    

Sisil terbangun saat mendengar suara seseorang tertawa bercanda bersama di balkon kamarnya
Sisilpun bangkit dari tidur lalu keluar menuju balkon

"haish ternyata kalian, mengganggu tidur ku saja" ucap Sisil Kesal saat melihat ada Desy dan juga Dion di balkon

Desy dan Dion awalnya terkejut melihat ada Sisil tiba-tiba berdiri di pintu tetapi akhirnya tersenyum saat melihat Sisil kesal
"hey bhep,  kamu sudah bangun" tanya Desy

"udah jelas-jelas lihat aku berdiri di sini ngomong sama kalian, masih juga nanyak aku udah bangun" ucap Sisil kesal lalu ia Duduk di sebelah Dion

"eh eh eh ngapain kamu duduk di sebelah Kekasih Gue" protes Desy saat melihat Sisil Duduk di sebelah Dion lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Dion

Sisil yang melihat Desy cemberut tak ia hiraukan malah ia semakin mendekatkan tubuhnya dengan Dion
Dion yang melihat kelakuan mereka hanya tersenyum

krukruk
Desy yang mendengar suara perut Sisil langsung saja terbahak-bahak
"hahahaa Isi tu Perut udah pada Demo" ucap Desy mengejek

"hais bisanya cuma mengejek saja beritahu kekasih mu itu Dion jangan suka mengejek orang" ucap Sisil kesal lalu melipat kedua tangannya di dada

"Sudah-sudah jangan ribut-ribut udah sana mandi dulu setelah itu kita makan bersama" ajak Dion

Desy dan Sisilpun tersenyum setuju
"ye bilangin gue, padahal Dirinya sendiri perutnya belum di isi,  Huh dasar" ucap Sisil mengejek lalu ia berlari menuju kamar mandi

"Ya udah aku balik ke kamar lagi ya sayang,  Sekalian ajak Ardi untuk makan malam" pamit Dion

Desy pun menganggukkan kepalanya
"kalian duluan saja ke bawah, nanti kami nyusul" ucap Desy dengan senyuman khasnya

Dionpun keluar dari kamar Desy menuju kamarnya untuk menemui Ardi

Setelah 20 menit Sisil mandi ia pun keluar dari kamar mandi dengan baju kaos santai dan celana hotpant sepaha

"Des yuk ke bawah, aku udah lapar nih dari kita berangkat dari jakarta kan belum di isi nih perut.

"ya iya lah Loe molor mulu" ucap Desy kesal lalu ia menggandeng tangan Sisil keluar dari kamarnya
Merekapun turun

Di meja makan sudah ada Om Reno, tante Farah,Dion, dan juga Ardi
"kamu sudah bangun sayang" tanya tante Farah

Sisil tersenyum lalu mendudukkan diri di sebelah Ardi
"ya sudah kalau begitu,ayok kita makan" ucap Tante farah

Mereka semuapun menyantap makanan yang ada setelah selesai makan ya seperti biasa Desy dan juga Sisil akan membersih meja lalu mencuci piring

"Sil" panggil tante farah saat sudah ada di dapur

"ya tante,  ada apa" tanya Sisil lalu meletakkan piring di tempat pencucian piring

Tante farah langsung saja memeluk Sisil,Sisil dan juga Desy seakan kaget dengan baik apa yang di lakukan tante farah

"Tante sudah dengar kabar tentang Ardi,  tante turut bersedih mendengar bahwa Ardi tak mengingat hubungan kalian" ucap Tante farah sedih

Sisil dan juga tersenyum
"tak apa tante, kalau memang Ardi jodoh Sisil pasti ia akan ingat lagi kok" ucap Sisil dengan senyumannya

"iyaa tante ngerti sayang,  kamu yang tabah ya, tante dan Om kamu pasti akan membatu kalian untuk membuat Ardi mengingat Semuanya" ucap tante Farah dengan semangatnya

Sisil mengangguk lalu tersenyum
"ya sudah besok pagi kita mulai dari melihat para petani kepuri oke, bukannya dulu kalian perna jalan bersama" tanya Tante Farah mengingatkan

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang