GD 4 - Koas Will Start

23.2K 1.7K 83
                                    

GD 4. Koas Will Start

🍁🍁🍁
"Kecewa itu biasa. Sakit itu selalu ada. Tapi bukan dengan menyerah kita harus menghadapinya. Berjuanglah. Kamu berhak bahagia. Walaupun tanpa dirinya!" —Winka, 2018. [Ini sekedar Quote saja tak ada hubungannya dengan isi cerita].
🍁🍁🍁

Aisyah menghitung dalam hati sambil membagi otaknya untuk tetap fokus mendengarkan arahan yang diberikan oleh beberapa dokter internis atau dokter spesialis penyakit dalam yang berada di meja paling depan ruangan. Semua orang mendengarkan arahan tersebut karena memang itu merupakan hal penting agar mereka tidak melakukan kesalahan fatal selama menjalani masa-masa Koas di Health Medical Jakarta sehingga menyebabkan kerugian bagi pasien dan diri mereka sendiri.

"Dua hari lalu gue ulang tahun yang kedua puluh satu, itu artinya dia sudah dua puluh delapan tahun. Dan diusianya sekarang dia mendapatkan gelar spesialis penyakit dalam dan bedah jantung dan pembuluh darah sekaligus. Bukannya untuk jadi internis butuh waktu sekitar empat sampai lima tahun ya? Waahh.. itu otaknya lebih nyebelin dibanding otak si Cle sih. Gue gak pernah tahu kalau Bang Atha sepinter itu padahal dulu Abang pernah ngalahin dia di kelas. Apa Bang Atha sengaja ngalah ya? Atau emang kapasitas otak Abang dan Bang Atha itu sama? Kenapa gue dikelilingi orang-orang berotak cemerlang sih? Kan gue keliatan banget cuma kebagian ampasnya doanggg.. huhuhu Mommyyy Ai mau juga dong pinter kayak Abang dan Kakak.."

Tersadar dengan pemikirannya sendiri Aisyah langsung menggeleng. Tidak. Dirinya tidak boleh berpikir seperti itu. Dia harus bersyukur karena selama ini Allah memberikannya kelebihan untuk bisa berinteraksi dengan baik disekitarnya walau kadang wajah juteknya sedikit menyebalkan. Tapi sejauh ini, Aisyah berhasil membangun pertemanan dengan semua orang. Gadis itu bahkan mempunyai jaringan pertemanan sampai ke benua biru. Teman-temannya di HMF sangat mengenalnya sebagai sosok yang menyenangkan. Oleh karena itu, Aisyah sudah merencanakan banyak hal dari jauh-jauh hari setelah dirinya menjalani Koas dan mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) kemudian melanjutkan internship nantinya. Masih banyak list-list yang ingin dirinya capai dan itu sudah Aisyah tuliskan dalam daftar panjang harapannya untuk sepuluh tahun kedepan.

"Oy.." sikutan kecil dari sebelah kirinya menyadarkan Aisyah lagi. Clemira mengerutkan alisnya menatap Aisyah yang kurang fokus di akhir arahan yang disampaikan oleh para senior mereka.

"Kenapa sih?" tanya Aisyah polos.

"Udah selesai tuh. Ayo keluar, nama-nama residen kita ada di papan pengumuman." ucap Clemira yang diangguki Rista ketika Aisyah menoleh. Lalu ketiganya beranjak dari ruangan yang sudah mulai sepi itu menuju papan pengumuman yang sudah menampilkan nama-nama mereka dengan bimbingan dari para dokter residen –dokter yang melanjutkan pendidikan untuk mengambil spesialis.

"Clemira cantik anaknya Papi Re..." gumam gadis barbie itu percaya diri sambil menatap lamat-lamat nama residen yang akan membimbingnya, "Ah! Ini nih.. dr. Aryan Zaigham D." lanjutnya.

Aisyah mengernyit mendengarnya, "Kok kayak kenal?" ucap gadis itu lalu menoleh pada Clemira yang mendadak kaku. Bahkan Rista ikut bingung ketika cengiran khas ala Clemira yang sejak tadi terpatri ikut menghilang.

"Kamu kenal Ai?" tanya Rista pada Aisyah yang selanjutnya mengangguk canggung.

Clemira menatapnya dengan raut memohon, "Boleh tuker residen gak ya?" ucapnya dengan memohon.

Aisyah menggeleng, "Kebijakan rumah sakit dan itu juga sudah merupakan hasil kesepakatan bersama. We can't change it, Cle. Kita cuma dokter Koas walaupun lo sebenarnya bisa aja minta sama Papi lo. Tapi gue tahu lo gak akan pernah meminta Om Re ikut campur dengan urusan lo kan?" bisik Aisyah ketika Rista memberikan mereka waktu dan menatap lama pada papan pengumuman didepan mereka.

Good Doctors ✔️ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang