Bel istirahat pun berbunyi membuat siswa siwsi SMA Cakrawala bersorak gembira dengan kedatangan suara bak malaikat itu.
"kekantin kuyy" ajak Rara dengan gembira "gue laperr" lanjut Rara dengan mata puppy eyes nya.
Dea yang melihat pun hanya memasang wajah jijik dengan tingkah laku temannya yang satu ini.
"sabar ya Ra, gue beresin buku-buku gue dulu" Anin dengan cepat memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.
"tuh pulpen lo sama tipe-x masukin ke tas jangan ke kolong meja nin" Ucap Rara dengan melihat ke kiri dan ke kanan.
"emangnya kenapa Ra? " tanya Anin dengan bingung.
" lo gak tau aja, kemaren gue beli pulpen ama tipe-x baru, masih kinclong selalu gue elus-elus dan gue sayang. Dengan cepatnya dia menghilang begitu aja" bisik Rara dengan waspada.
Dea yang melihat pun menoyorkan kening Rara.
"lebay lo" Dea pun langsung berdiri dari duduknya.
"ciss lo belum kena aja sih. Nanti juga bakal ngerasain apa yang gue rasa" jawab Rara dengan mengelus keningnya.
"Nauzubillah aja yaaa. Biar lo aja ngerasain" tukas Dea dengan cepat dan mengetuk meja.
"ngapain lo ngetuk meja? " tanya Rara dengan bingung
" buat mengesahkan keputusan yang udah gue buat tadi. Biar lo aja ngerasain kehilangkan pulpen ama tipe-x hahahaaa" Dea pun tertawa sangat nyaring.
"dasar lo, temannya kadal buntung" jawab Rara dan langsung menarik tangan Anin untuk meninggalkan kan Dea didalam kelas.
"ehhh tunggu guee dong, Anin Rara" panggil Dea dengan suara yang nyaring.
"gilaa telinga gue bakalan masuk rumah sakit denger suara cempreng" Rara dengan cepat menutup kedua telinganya.
"yaudah gih terima aja, teman juga kok" Jawab Anin dengan tertawa.
"gila lo pada yah, gue cape larii. Hoshh" Ucap Dea dengan mengibaskan tangannya untuk mendapatkan sedikit angin dan oksigen.
"lebay lo baru aja lari secuprit kok" jawab Anin dengan kekehannya.
Anin, Dea dan Rara pun berjalan dikoridor untuk menuju ke kantin.
Banyak siswa SMA Cakrawala melihat ke arah Anin."anak baru yah itu? "
" gue baru liat tuh cewek, cantik ya"
"wah bakalan famous Di SMA Cakrawala tuh"
"cantik banget, tinggi lagi, putih juga"
"senyumnya manis banget"
"cocok jadi model"
Masih banyak lagi orang yang berbicara tentang Anin. Anin hanya tersenyum ke arah mereka dan berusaha untuk ramah.
"wihh Anin baru aja pindah sudah dapet fans nih" Rara pun menyenggol lengan Anin.
"iya nih, lo emang cantik, ramah dan suka senyum sih nin. Makanya orang-orang pada suka" tambah Dea
"lo kenapa gak jadi model aja nin? Kan lo cocok" Rara menyenggol lengan Anin.
"ni ya gue jelasin ke lo pada. Pertama, gue gak mau jadi model. Karena fashion gue gak kesitu. Kedua, Udah deh gak usah puji lagi, gue malu nihh. Kalian juga cantik kok. Semua cewek itu cantik. Kalo cowok baru ganteng" Jawab Anin dengan senyuman yang lebar.
"yaudah ngalah aja" Ucap Dea dan rara bersamaan.
******
Kantin Sekolah......
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kutub Boy
Teen FictionReyhan Afritama the most wanted di SMA Cakrawala . Dengan sikapnya yang dingin tidak mudah untuk seseorang perempuan bisa membuatnya luluh. "Menarik" ucap Anindia Pratiwi sambil tersenyum melihat Reyhan. Dapatkah si cowok kutub luluh? Hayooo bac...