Reyhan menikmati malam yang hening dan sejuk di balkon kamarnya. Reyhan juga sedang membaca buku biologi, pelajaran yang sangat dia sukai.
Beberapa menit Reyhan membaca ada suara telpon berbunyi di handphonenya. Panggilan pertama dia tidak mengangkat, Reyhan yakin itu pasti temannya yang telpon sampai pada akhirnya ada suara telpon lagi yang sangat mengusiknya.
Reyhan memasuki kamarnya dan mengambil handphonen di atas meja belajar.
Gara calling....
"Lo dimana Rey? " tanya Gara disebrang sana.
" rumah"
"gue ama Anton kerumah lo ya? Oke siap otw" ucap Gara yang langsung menutup telponnya tanpa mendengar jawaban dari Reyhan.
Reyhan yang diperlakukan seperti itu hanya bisa bergumam kesal dan melemparkan handphonenya diatas kasur.
Reyhan langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur, matanya dia pejamkan.
Sudah 30 menit Reyhan tertidur, dia mendengar suara berisik didepan pintunya dengan segera Reyhan membuka matanya dan melihat kearah pintu. Ada Gara dan Anton yang sudah membuka pintu kamarnya dan masuk.
"gak sopan lo pada, ketuk kek" kesal Reyhan yang sudah duduk.
"yaelah Rey, mamah lo aja bilang 'anggap rumah sendiri ya Anton Gara' kek gitu" protes Anton senenaknya.
"iya sewot aja sih lo " tambah Gara yang sudah duduk didepan tv dan bermain PS4.
" serah lo pada" kesal Reyhan dan melanjutkan tidurnya.
"lah malah tidur lagi, woyy ayok main. Lemah lo Rey" suruh Gara yang sudah melempar bantal kecil kearah Reyhan.
"Anton kan ada" sahut Reyhan dengan dingin yang masih memejamkan matanya.
"males banget. Anton itu lemah, gak bisa main. Baru aja mulai udah kalah" tekan Gara setiap katanya.
"curut lo ya, gue bukannya gak bisa main, gue cuman bosan aja menang mulu. Makanya gue kalahin aja"
"alasan lo sapi laut, lemah ya lemah aja" jawab Gara.
"monyet lo, main noh ama saudara kembar lo dihuta.... " ucapan Anton terpotong karena Reyhan
"bisa gak sih, gak usah berisik. Ganggu gue tidur " teriak Reyhan yang sudah jengah dengan kedua temannya ini.
Anton dan Gara pun diam tak berkutik setelah mendengar ucapan dari Reyhan mereka berdua melanjutkan kegiatannya masing-masing.
" gue main sen..... " Gara yang ingin mengucapkan kalimatnya terpotong karena Reyhan yang sudah duduk disampingnya dan mengambil stik untuk bermain.
Gara mengkerutkan keningnya melihat Reyhan.
"ngapain lo liat gue. Cepet" tegas Reyhan.
"cepet apanya Rey? "
" lo mau gue tabok? Cepet main lah" Reyhan sudah mengangkat bantal yang berada ditangannya.
Gara yang melihat Reyhan pun langsung bergegas dan memilih game apa yang akan mereka mainkan.
Reyhan dan Gara fokus bermain PS4, tidak lama dari itu Anton mendekati mereka berdua yang sedang bermain.
"ma man, coba lo liat. Cantik banget gue gak bohong" ucap Anton dengan antusias.
"apaan sih lo, ganggu tau. Palingan foto mba Titi yang lagi goreng cireng" Jawab Gara.
"dasar adik kerbau, gue bilangin ama mba Titi baru tau rasa lo. Gak bakal dapet cireng gratis lagi" Anton melempar bantal kemuka Gara.
Dengan cepat Gara mempause gamenya dan menatap tajam ke arah Anton. Anton dengan cepat mengankat jarinya dan membentuk 'peace' dan cengegesan tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kutub Boy
Teen FictionReyhan Afritama the most wanted di SMA Cakrawala . Dengan sikapnya yang dingin tidak mudah untuk seseorang perempuan bisa membuatnya luluh. "Menarik" ucap Anindia Pratiwi sambil tersenyum melihat Reyhan. Dapatkah si cowok kutub luluh? Hayooo bac...