Suara jam membangunkanku. Perlahan kubuka mataku dan kulihat ternyata sudah pukul 06.00 aku langsung bangun dan mandi.
Selesai menggunkan kelengkapa sekolah, aku turun dan seperti biasa Ibu hanya memberikanku uang saku.
Entahlah.. Aku merasa sangat sakit selama ini. Sekarang sudah tidak ada lagi kata 'selamat pagi sayang' dan sudah tidak ada lagi kecupan hangat seorang Ibu.
Kali ini mungkin dia akan menjadi orang asing bagiku semanjak Ayah meninggal.
Aku memasang sepatu dan berangkat menggunakan mobilku. Ya.. Memang sebelum Ayah meninggal, ia sempat membelikanku dan adekku dua buah Ferrari merah dan hitam.
Aku berangkat menggunakan Ferrari hitamku.
********************
Seperti biasa, setiap aku memasuki halaman sekolah, sangat banyak yang memperhatikanku. Tapi, aku hanya acuh tidak berniat menanggapi.
Dan aku juga tidak mengerti kenapa aku dijuluki 'Alien Es' mungkin karena aku yang terlalu pendiam dan hampir tidak pernah bicara dalam sehari.
Aku memasuki kelas, dan seperti biasa aku akan duduk paling belakang. Dimana hanya diriku yang duduk sendiri.
Sejak dulu memang banyak yang ingin berteman denganku, tapi aku menolaknya. Entahlah... Mungkin karna aku yang terlalu anti berinteraksi.
Krriingg
Bel masuk berbunyi menandakan bu Isyah akan datang selaku wali kelas dan guru matematika, ya... Matematika memang pelajaran favoritku.
Tak berapa lama bu Isyah datang ditemani seorang siswa, tapi aku tidak tertarik dan lebih memilih melihat keluar jendela.
"Baik anak-anak, kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan namamu" perintah bu Isyah kepada siswa tersebut.
"Nama saya Stefanuell Hildan Aksara, saya pindahan dari Jakarta, semoga teman-teman mau berteman dengan saya" siswa itu tersenyum manis, ya.. Tidak terlalu manis biasa saja. Tapi anehnya bisa membuat para siswi berteriak.
"Ok, Stefan kamu duduk dibelakang sebelah Anattha ya" perintah bu Isyah dan siswa itu hanya mengangguk.
Siswa itu berjalan kearah ku, saat pandangan kami bertemu ia tersenyum dan aku hanya mengalihkan pandanganku.
Ia duduk sambil menjulurkan tangannya.
"Stefan"
Aku hanya memandang juluran tangannya tidak berniat membalasnya. Kemudia ia menarik tangannya.
Pelajaran dimulai dan tiba-tiba Stefan mengambil pulpen yang sedang kugunakan untuk menulis, aku bisa melihat dia menulis sesuatu.
Dia mengembalikan pulpenku beserta kertas yang ditulisnya.
Salam kenal ya... Anattha
Semoga lo betah sama gue
Ni no hp gue ^_^ +62 8524963****Aku bingung dan menatapnya, saat aku menatapnya ternyata dia sedang memperhatikan bu Isyah dan berlogat seperti tidak terjadi sesuatu.
********************
Stefan[POV]
Sekarang udah waktunya istirahat, dan gue liat semuanya bersikap aneh sama Anattha, dia cewek yang suka menyendiri, pendiam, dingin, padahal sebenernya dia cantik dan body nya goals banget tuh.
Dan dari semua siswi disini hanya Anattha yang kelihatan beda dari mereka semua.
Dan entah kenapa rasanya gue pingin banget sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bulan Untukmu
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yang tegar terhadap penyakit yang dialaminya. Gadis itu bernama Anattha Okky atau Nata, dia anak yang sangat pendiam dan dia anak yang kurang kasih sayang orang tuanya. Nata memiliki seorang ad...