4. Tear

50 11 6
                                    

"Mengapa kau membangunkanku?"

"Aku hanya ingin melihatmu comeback dengan para hyungmu." Jungkook memalingkan wajahnya.

"Jungkook-ah"

"Kenapa kau berbicara informal kepadaku?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku tidak mengenalmu."

"Aku tidak peduli, kau pasienku." ucap dokter min sambil merapikan peralatan yang dia gunakan untuk mengganti perban.

"Perawat Lee, simpan kembali ini pada tempatnya!" Perintah dokter Min kepada perawat Lee yang sedari tadi berdiri disamping dokternya.

"Ne" perawat Lee keluar dari ruangan itu.

"Hyungmu kemana? Kenapa belun datang?"

"Bukan urusanmu!"

"Mwoya? Apakah ini Jeon Jungkook yang sebenarnya?"

"Sshhh... Aku kesal padamu!"

"Naega waeee??!"

"Kau membangunkanku!"

"Heol! Geurigo YA! Kenapa kau berbicara informal padaku? Aku lebih tua darimu!"

"Ah.. Arasseo halmeoni"

"YA!"
Jungkook hanya terkekeh membuat Ara ikut tersenyum.

"Apa kau mau keluar? Sudah 5 minggu kau terkurung disini. Kau sudah bisa keluar sekarang"

"Untuk apa?"

"Membuat konser Abdullah!"

"Mwoya?!"

"Tentu saja untuk melihat dunia"

"Dunia tidak membutuhkanku"

~<I Need U>~

Min Ara POV

Aku tengah berada di taman bersama pasienku yang kini duduk diatas kursi roda yang ku dorong. Kami sama-sama menghirup udara segar pagi ini. Beruntung saat ini suasananya sangat mendukung, tidak ada siapapun di taman ini selain kami berdua.

"Jungkook-ssi?"

"Hmm?"

"Apa kau merasa lebih tenang?" Tanyaku sambil mendaratkan bokongku di bangku taman setelah menempatkan kursi rodanya tepat di sampingku.

"Sedikit"

"Kau tau? Sudah sangat lama aku tidak merasakan hal seperti ini"

"Waeyo?" Tanyanya sambil menolehkan wajahnya kearahku.

"Aku selalu diberi pasien baru yang benar-benar baru"

"Bahasamu rumit." Ucapnya seraya memalingkan wajah menatap lurus kedepan.

"Untuk pasien yang sudah membaik selalu dilemparkan kepada dokter yang lain, aku selalu mendapat pasien baru yang harus dioperasi sehingga aku terus bekerja diruang operasi."

"Apa aku juga?"

"Tidak. Kali ini aku benar-benar beruntung. Biasanya aku hanya bekerja di belakang layar, tapi kali ini aku bisa menemani pasienku, terlebih kau seorang idol sehingga aku ikut terkenal." ucapku sambil terkekeh. Kulihat dia hanya tersenyum dengan apa yang ku katakan sambil melihat lurus kedepan.

"Aku juga"

"Mwoya?"

"Sudah lama sekali... Tidak menghirup udara bebas seperti ini."

"Waeyo? Bukankah kau selalu melakukan tour?"

"Aku bekerja, bukan sekedar tour kesana kemari."

"Ah.. Geuraeyo"

"Aku merasa kasihan padanya?"

"Nugu?"

"Batinku." ucapnya sambil menunduk dan tersenyun miris.

"Lalu kenapa kau selalu tersenyum eoh?"

"Apa lagi yang harus ku lakukan?"

"Menangislah! Kau itu tidak kuat! Kau juga butuh menangis bukan? Menurutku menangis bisa membuat hati lebih tenang"

"Benarkah? Tapi aku tidak bisa"

"Waeyo?"

"Hyungku, penggemarku, manager
ku, PD-nim dan semua orang di sekitarku akan khawatir jika aku menangis."

"Aigoo Jeon Jungkook-ssi, hanya ada aku disini, tidak ada hyung, tidak juga penggemarmu."

"Apa itu tidak akan membuatmu khawatir?" Tanyanya menoleh kepadaku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kau harus menentramkan hati dan pikiranmu.. Jeon Jungkook-ssi."

Dia kembali menundukkan kepalanya dengan air mata yang mulai menetes. Aku memberanikan diri meraih punggungnya dan membawanya ke dalam dekapanku. Kurasakan dia terisak di pundakku, air matanya membasahi jas kerja dan bajuku hingga kurasakan tembus mengenai kulitku. Saat ini dia pasti merasa sangat kesakitan bukan? Dia pasti sudah sangat menyiksa batinnya bukan?
Aku mengelus rambut baby nya itu sambil berbisik kepadanya

"Menangislah! Luapkan semua rasa sakitmu! Kau juga manusia. Kau perlu menangis!"

Selemah itulah seorang Jeon Jungkook di mataku.

Tbc..
:")
Ini part khusus ku buat untuk moment mereka

Terimakasih atas dukungan dan voment nya 😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Need UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang