Baby Woo hari ini bangun dengan shock. Itu.. papanya kan? Kenapa si papa punya kuping kaya Nyaong? Punya buntut juga. Apa papanya berubah? Sebentar lagi jadi Nyaong?
Jangan dong. Meski nyebelin, kan Baby Woo sayang sama papanya.
Jadilah Baby Woo yang baru bangun tidur dan shock itu nangis. Baby Woo mau sama papanya. Baby Woo mau papanya. Bukan papa jadi-jadian separuh kucing begini. Cukup Nyaong aja yang bisa ngeong. Papa jangan.
"Kenapa?" Suara sengau Minhyun terdengar. Ini hari liburnya. Pengen bangun siang dia. Ditambah semalem habis ngelembur bareng Seongwoo. Makin capek dia.
"Ini baby Woo kenapa ga mau aku pegang?" Seongwoo mengulurkan tangannya, berniat menggendong baby Woo. Cuma anaknya nangis makin kenceng, nepis tangan Seongwoo. "Tuh kan."
"Takut kali." Ucap Minhyun.
"Takut kenapa?"
"Itu kamu masih pake jepitan kuping kucing. Ekornya juga masih kepasang." Minhyun nguap lagi.
Seongwoo refleks megang kepala dan bokongnya. "Oiya ya ampun lupa. Pantesan. Kamu urus baby Woo dulu."
"Ga bisa."
"Pemales banget sih kamu tuh. Ini anakmu." Omel Seongwoo.
"Bukannya ga mau, ga bisa. Lepasin dulu tanganku. Masih kamu iket ini loh." Gerutu Minhyun.
"Oiya lupa. Hehehehe." Seongwoo balik ke suaminya, ngelepasin iketan tangan Minhyun sebelum pergi ke kamar mandi.
Minhyun menyambar celana dan kemejanya, memakainya sebelum berjalan menggendong anaknya. Si gembul akhirnya diem, meluk ayahnya.
"Aya, papa napa? Papa Nyaong?" Tanya baby Woo.
"Hm? Ga kok papa ga jadi Nyaong. Nanti keluar dari kamar mandi juga kaya biasanya lagi." Minhyun mencium pipi anaknya, membuka pintu kamarnya, jalan keluar. Ga lupa mastiin kalo di pintu kamarnya masih tergantung tulisan 'Do not disturb'.
Iya emang kamar Seongwoo-Minhyun mereka beresin sendiri. Ga boleh ada pembantu yang masuk kamar mereka. Bahkan mbak Nina yang ga bobo pun ga boleh masuk.
Jadi kalo Baby Woo tidur siang atau mau main sebelum orang tuanya pulang, dia di kamarnya sendiri.
Kalo ditanya alasannya.. ya emang ga baik kalo sampe ada orang yang masuk kamar mereka. Itu kamar isinya macem-macem barang penting. Mulai dari sertifikat berharga, uang, barang mahal, sampe koleksi Minhyun yang cuma boleh dipake kalo soal ranjang.
Jadi daripada ada desas-desus ga enak kan ya, mending kamar mereka ga boleh diakses sama yang lain. Cuma mereka aja.
Minhyun dudukin anaknya di kursi bayi, nyalain kompor buat ngerebus air, lalu menguap. Dia mau bikinin anaknya susu, sekalian mau ngeteh. Ah sama bikinin kopi buat Seongwoo.
"Pak ini suratnya." Pembantu mereka yang masih agak muda ngasihin tumpukan surat sambil malu-malu. Ya gimana ga malu. Minhyun cuma pake celana panjang sama kemeja yang belum dia kancingin sempurna. Ditambah rambutnya masih berantakan. Bikin orang mikir yang iya iya kan jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Woo vs Money [Baby Woo + OngHwang]
FanfictionLahir dari keluarga yang tajir melitir, siapa sih yang ga mau? Tapi baby Woo, Hyunwoo Diandra Nevan, bosen sama hidupnya yang kelewat kaya. Berbanding terbalik dengan seharusnya, bayi berumur 2 tahun ini cuma suka sama barang murah. Padahal keluarga...