Sayup kudengar lisan penuh Kalamullah.
Terhalang kain hijau pembatas.
Ingin ku tengok rupa wajah bersuara syahdu.
Menyentuh kedasar kalbu.
Namun bukan kah malu identitas seorang muslim? Maka ku urungkan anganku, biar ketidak sengajaan ketetapan-Nya yang memberi ruang untuk ku dan kamu bersama dalam waktu yang diridhai-Nya.September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisan Tak Berucap (Tamat)
ПоэзияMenulis adalah aku. Aku adalah penulis. Si Pujangga itu aku. Aku yang memang kaku dalam mengutarakan rasa namun pandai merangkai kata. Hingga hatimu tak mampu mengurai rasa pada aksara. Tersebab itulah caraku menarik perhatianmu untuk mengenali ak...