Aku pulang.
Dengan satu pengharapan
Kamu masih disana.
Berdiri ditepian senja yang kian tenggelam.
Menungguku.
Tapi pengharapan selalu berakhir dengan mengecewakan.
Kamu memang disana.
Berdiri menghadap ombak yang menerjang karang.
Siluitmu tidak bisa menipuku.
Itu memangkamu.
Ya, kamu yang sedang menikmati senja dengan debur ombak bersama dengan seorang wanita.Aku tersenyum miris.
Bodohnya aku.
Masih mengharapkanmu menunggu kepulangnku setelah aku pergi tanpa pamit.Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisan Tak Berucap (Tamat)
PoetryMenulis adalah aku. Aku adalah penulis. Si Pujangga itu aku. Aku yang memang kaku dalam mengutarakan rasa namun pandai merangkai kata. Hingga hatimu tak mampu mengurai rasa pada aksara. Tersebab itulah caraku menarik perhatianmu untuk mengenali ak...