Aku terlalu akrab dengan patah.Sampai lupa bahagia. Aku mengikutiapa yang kau perbuat, aku menghargai perasaanmu, aku mendukung usahamu. Aku pelajari hobimu. Aku frustasi karenanya. Lalu apa yang aku dapatkan? Kenapa perjuanganku tak pernah kau sadari?
Kau tidak bersalah, bagaimanapun itu, biarlah semua ini aku yang bertanggung jawab. Bahagia, tugasmu hanya itu kau tidak perlu mencemaskanku. Selama kau baik baik saja, keadaanku pun sama.
Biarlah lukaku disembuhkan oleh waktu. Begitu juga dengan rindu. Karena aku sadar, ada hal-hal yang memang tidak bisa dipaksakan oleh kehendakku, terlebih atasmu. Saat ini, hal terbaik yang bisa kuberi adalah mendoakanmu. Karena hanya dengan ini aku bisa menyentuhmu.
