Berkontemplasi pada hamparan pantai utara kala cakrawala baru kembali ke peraduan.
Hembusan angin memilin ujung rambut dengan lembut dan keibuan.Entah rasa apa yang menelisik lara..
Ada rasa yang terpagut yang awalnya dikira manifestasi dari rasa rindu pada senja.Tapi hati menyahut,
Bukan! Katanya,
Lalu pada apa? Ku tanya,Esensi logika lantas melambung jauh Melampaui waktu,
Menyelami masa,
Menjelajah angan secara liar.Hingga akhirnya, sesak itu menyesap kala seraut wajah muncul secara tiba-tiba dalam bayang. Tersenyum manis yang entah mengapa malah membuatku meringis.
Klandestin ku menyulut tangis.
Dalam diam ku ikut tersenyum miris.Ya, ternyata benar,
Aku rindu..
Tapi bukan pada senja,
Tapi kamu.. Masa lalu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan Tinta
PoetryHanya sekedar bait kata Number 1 in #poerty on 3rd June 2020