Rasa kesal akan jarak
yang selalu berperan sebagai penghalang temu seringkali berjelaga
Hingga menimbulkan suara degam di dalam benak bagai pekaknya suara ledakan dari ladang ranjau.Rindu yang degil, rindu yang bengal,
Seolah teralienasi..
Tertumpuk di antara berkas-berkas perasaan yang lain. Rasa kesal paling mendominasi.Kesal karena temu hanya ilusi,
Kesal karena rindu menjadi adiksi,
Kesal karena kamu, kini terisolasi.
Dalam hening, dalam bisik doa-doa yang kuhaturkan tiap malam kepada Tuhanku.
Tapi kini dengan sadar aku teriakkan secara lantang tanpa ragu, kata-kata yang berbanding terbalik dengan doa-doa sialan itu. Bahwa aku.. telah bebas dengan segala hal yang menyangkut kamu.