1-Matamu

1K 53 0
                                    


"Sore, kali ini gue akan memperkenalkan diri, nama gue chandra athala. Panggil aja gue candra, gausah pake athala..."

"Pffttt" semua berbisik

"Heh! Jadi junior sopanan dikit napa! Baru masuk juga, Gue tau nama gue kaya cewe, tapi ga usah gitu lo pada!" geram seorang lelaki yang menggunakan almameter berwarna hitam dengan sedikit warna keemasan,

"Maaf kak" seru semua murid disana, sementara seorang gadis baru saja berlari memasuki lapangan dengan menunduk,

"Yang telat sini!" panggil seorang teman candra, gadis itu mengangkat perlahan dagunya, lalu melangkah mendekati senior yang tadi memanggil dirinya.

"Iya kak?" tanyanya polos

"Nama?"

"Aletta alfira kak" ucapnya lalu menunduk,

"Hmm selesai pembagian kelas kamu lari 3 keliling lapangan bola" sementara gadis itu menghela nafas lalu mengangguk pasrah

***

"10-ipa b? Dimana ya? " gumam gadis itu pelan,

"Ahhh ini dia," perlahan dengan menunduk gadis itu memasuki kelas yang akan dihuninya selama setahun penuh ini, bersama teman satu kelas yang akan menemaninya untuk tiga tahun berturut.

Aletta berjalan menuju kursi nomor 2 didepan lalu duduk, sesekali ia memandang kearah jemarinya yang sedari tadi ia mainkan.

Matanya yang belo ia bulatkan,

Hukumannya,

Dengan malas ia berjalan menuju lapangan tempat ia diminta untuk menjalani hukuman,

hey ini bukan kemauannya untuk terlambat, salahkan saja kedua adiknya yang masih tk dan sd, terus menangis meminta mama mencarikan baju untuk dipakai dihari senin ini... Dan akhirnya aletta diminta mencari baju diseluruh penjuru rumah, mama akhirnya ingat bahwa baju itu masih di loundry, terpaksa aletta pergi sendiri tanpa diantar mama, karena kedua adiknya yang ingin sekolah tanpa seragam namun mama meminta mereka meliburkan diri, hmm sungguh ini bukan kehendak aletta...

Mengambil nafas perlahan, aletta mengelilingi lapangan bola itu. Setelah selesai ia pun segera pergi untuk melapor pada indri, osis kedisiplinan.

Gadis itu mengedarkan pandangan mencari tempat yang bernama kantin, guna menghilangkan dahaganya.

Karena matanya tak kian menemukan, ditambah tingkat malasnya untuk bertanya bertambah, akhirnya dengan terpaksa ia putuskan untuk kembali kekelasnya.

Semua sudah duduk rapi, bahkan ada yang sudah kenalan dan langsung ngerumpi, Aletta bingung kenapa orang lain bisa dengan mudah berbaur?

Apalah daya aletta yang terlalu malas untuk mengetahui keberadaan,pembicaraan, maupun kegiatan yang sedang dilakukan oleh mereka.

"Hai nama gue Dara, dan ini kesya " sapa seorang gadis dilanjutkan dengan temannya yang melambaikan tangan sambil tersenyum. Aletta membalas senyumannya dengan canggung, ia masih sedikit malu untuk memulai percakapan ataupun sekedar menjawab percakapan.

"Kalo mau main bareng kita aja ya" seru gadis yang diperkenalkan sebagai kesya dan disetujui oleh Dara.

***

Semua murid duduk tenang mendengar penjelasan para senior yang menjabat sebagai osis,

"Kalian harus menjaga kebersihan, besok bawa tas kresek buat ngumpulin sampah, sapu, roti buat sarapan, air. Yang rambutnya panjang wajib dijalin dua! Satu lagi, Gak boleh pake sepatu dengan warna selain item!" peringat seorang senior yang bernama Dela. Membuat semua murid hanya mengangguk patuh. Namun ketika semua mata terfokus pada si senior yang menjelaskan.

Ditempatnya Aletta menoleh kesana kemari sampai beberapa saat kemudian ia terdiam dari kegelisahannya kala melihat seorang lelaki yang duduk di barisan paling akhir yang sedang bercengkrama dengan teman yang bisa dianggap baru dikenal, entah kenapa tiba-tiba jantungnya kian berpacu.

Dalam fikirannya aletta berfikir.

Aletta harus tau namanya, aletta harus bisa kenalan sama dia, aletta mau deket sama dia. Aletta pengen cowok itu jadi miliknya!
Dan yang pasti itu semua, gak bakal terjadi.

'siapa sih itu cowo?'
batin Aletta bertanya, dengan masih menatap lelaki itu. Tiba-tiba lelaki itupun menoleh kearah gadis yang sedari tadi memperhatikannya, Alisnya ia naikkan sebelah. Aletta malu, sangat malu namun dalam diam Aletta memekik didalam hati lalu menoleh kembali kedepan.

Istilahnya sih salting ya, hmm

"Untung aja kakak osisnya dari tadi ga sadar kalo gue gak merhatiin" batin Aletta nakal, cekikikan

"HEH! Baris nomor dua! Gila sia?!"

ALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang