Tak ingin kusesali seluruh rasa cintaku....Ini bulan kedelapan, Aletta tetap tidak memiliki kemajuan untuk mendekati Alden. Terkadang manik mata lelaki itu dapat dengan mudah merobohkan ke beraniannya. Apalagi ada
Dara yang sudah mempercayakan hatinya untuk dilabuhkan pada Alden."Lett," panggil seseorang membuat Lamunan Aletta buyar seketika. Mulutnya yang tadi manyun terpaksa ia bingkai dengan senyuman
"Ya bang?" tanyanya pelan
"Kamu kenapa?" tanya dirga lembut pada adiknya, Dirga sudah kuliah semester 3 sekarang. Aletta menggeleng pelan sebagai jawaban bahwa ia tak apa-apa.
Perlahan Dirga terkekeh geli lalu mengelus kepala adiknya,
Membuat si gadis mendengus"Apa sih bang?"
"Jujur aja sama abang sih, letta lagi jatuh cinta ya?" pipi aletta memerah, abangnya sungguh to the point sekali. Gadis itu mendelik sebentar
"Sotoyyy abang mah"
Lagi-lagi Dirga terkekeh dengan kelakuan adiknya."Lett, boong itu gak baik loh. Mending kamu cerita aja sih sama abang, kan abang cowo mungkin abang bisa bantu... Atau letta sukanya ma cewe? Wahhh adek abang belok ya?" perkataan itu membuat Aletta segera melotot lalu meninju bahu abangnya.
"Issh abang ahhh omongnya, males letta" ujar gadis itu, Dirga hanya memperburuk moodnya untuk saat ini.
"Kakaaaakkk!" teriak seorang gadis kecil diikuti seorang hocah laki laki yang lebih kecil dari sang gadis.
" jangan lari-lari dek" ujar Dirga lalu menangkap kedua adiknya dalam pelukan.
"Iya iya kak" ujar anna, adik Aletta yang sekarang duduk dibangku kelas 3 sd, sementara gio adik Aletta yang terkecil masih berumur 5 tahun.
"Jadi ada masalah apa aletta alfira?" jika abangnya sudah memanggil namanya dengan lengkap, itu pertanda bahwa ia sudah serius.
"Huuhh abang ihh maksa banget," keluhnya
"Jadi aletta suka sama cowo ta-"
"Ihhh kak etta udah suka-sukaan, bilang unda nanti" celotehan gio membuat aletta menjulurkan lidahnya.
"Tapi temen etta, suka sama dia juga... Jadi etta ga berani deketin dia kemaren aja pas ujian semester, aletta mau ngajak cowo yang etta suka buat kenalan dikit, ehhh etta deg-degan atuh bang... Jadinya etta balik ke kursi etta, etta udah sempet suka sama yang lain... Namanya andre, nah kebetulan waktu itu etta ada ngebajak akun instagramnya Dara.... Terus iseng mau bacain dmnya, ehh ada dm dari Andre yang intinya kayak ngajak Dara jadian... Tapi ditolak Dara, karena dia sukanya sama Alden" gusarnya
"Nah yaudah kan? Sama Andre aja"
"Masalahnya gak semudah itu bang,"
"Hemm yaudah sihh, dulu abang juga pernah kaya kamu ta, ga berani ungkep semua perasaan yang kamu miliki, dan sampe sekarang gue nyesel setelah kita lulus dan ga pernah ketemu lagi. Terpaksa abang ngerelain dia, ett dah curhat"
"Jadi gimana bang?" Aletta meminta persetujuan
"Lebih baik lu jujur etta"
***
"Surat?" tanya gadis itu pelan sembari menggenggam sebuah kertas, kini ia sedang duduk di meja belajar kamarnya.
Gue suka lo,
From: ?"Iya gak nih?" tanyanya pelan
" ayuk bun berangkat" ajak aletta melihat adiknya dan bundanya sudah siap. Sementara Dirga masih molor, karna jam kuliah siang. Dan papa Aletta memang orang sibuk yang pulang sekali seminggu.
Didalam perjalanan Aletta hanya termenung, fikirannya kosong.
"Etta, ngapain diem aja? Turun sana adikmu telat nanti" ujar mama pada Aletta, selaku membuyarkan lamunan gadis itu.
"Iya ma" ia pun turun dari mobil bundanya memasuki pagar coklat dan tersenyum ramah pada penunggunya, berasa horror.
"Pagi pak" sapanya
"Pagi atuh neng" setelah itu gadis itu melanjutkan langkahnya. Kini kelasnya sudah didepan mata. Perlahan ia masuk menuju bangku yang berada di samping jendela. Ia suka disini, disamping bisa deket si doi, jendela ini langsung mengarah ke halaman basket sekolah... Namun satu ganjalannya, toilet yang dipisah antara gedung, bisa dibilang toilet yang hanya digunakan jika mepet. dengan semerbak baunya menutup segalanya.
Aletta bernafas gusar menenggelamkan wajahnya di dalam lipatan tangannya.
Kelas masih sepi, bayangkan jam masuk aletta adalah 06:45 ditutupnya pagar jam 07:00 dan sekarang sudah jam 06:55, tapi baru Aletta dan tiga orang teman lainnya dari empat puluh murid yang seharusnya hadir.. Sungguh nahas perilaku murid kelas mereka tercinta..
"Woi, Lett... Pena lo jatoh" seru seorang lelaki sambil berjalan menuju bangkunya yang tak jauh dari Aletta, dia Alden. Bahagia hatinya, si doi tau bahkan ingat namanya. Mungkin bagi kalian ini lebay ataupun bagaimana, tetapi Aletta bisa merasakan kebahagiaannya tersendiri.
"Iya, makasih" balasnya lalu memungut penanya.
Perlahan senyumnya mengembang. Awalan yang tidak buruk untuk hari ini.
Aletta teringat sesuatu, lalu merogoh saku rok abu spannya.
Setelah menemukan gumpalan kertas, ia menatap meja Alden. Dan pemiliknya telah pergi mencari teman sepergaulannya.Menyadari keadaan kelas yang sepi dan tak berpenghuni, Aletta berjalan perlahan menuju meja lelaki itu. Dicarinya buku dibawah laci. Setelah menemukan sebuah buku yang pasti akan dibuka sang pemilik, diselipkannya kertas itu disalah satu halaman.
Semoga kamu liat dan baca ini, setidaknya ini sudah mewakilkan perasaanku.batinnya lalu tersenyum mengembalikan buku pada laci sang pemilik, tanpa sadar dua orang sudah memperhatikan kejadian itu dari awal dengan cekikikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETTA
Novela JuvenilMereka adalah dua insan yang saling mencintai namun terlalu pengecut untuk membuka rasa. ~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ini kisah tentang Aletta yang menyimpan rahasia besar dihidupnya, rahasia dimana ia menyimpan rasa pada seseorang selama dua tahu...