prolog

37 0 0
                                    

Sepeda tandem kuning berlaju dengan riang di taman, menyelaraskan goes demi goes agar seimbang dan beirama. Keduanya saling menyuarakan bahagianya tanpa beban, sepasang kekasih itu menjadi pasangan abg yang telihat alay menurut manusia yang lalu lalang, tapi tidak bagi sepasang kekasih tersebut. Hal yang buruk kemudian terjadi, sang gadis menjadi jatuh, karena tidak bisa menyelaraskan, celananya terlilit ruji ban, jatuh kemudian menangis.
Saat waktu yang rapuh sang lelaki meninggalkan tanpa aba-aba kemudian hening.

Kepada sang fajar, yang terbit tepat pada waktunya. Terima kasih sudah menjadi bagian dari nara. Melengkungkan bibir keatas dan tubuh yang bugar. Tepat pada hari yang sama ia kembali bertemu dengan apa yang seharusnya ia tak lihat, yang sudah putih sempurna kemudian abu lalu tenggelam.

Terima kasih sang petang sudah menjadi bagian hidup nara yang petang serta mengingatkan yang lalu

  ***

Haiii hehe, tunggu bab 1 berikutnya

Terima kasih sudah membaca,vote dan memberi komentar

Salam hangat dari lumba dan dino

Spasi _Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang