Chapter 5

127 16 6
                                    

Ryosuke POV

Arghhhh, ada apa dengan diriku?! Kenapa setelah kejadian tadi pagi aku jadi tidak bisa berhenti menatapnya?! Apa aku sudah gila?!

Ya Tuhannn, tolong aku! Aku harus apa, rasanya jantungku berdetak sangat cepat. Ahhhhhhh.

Dia sedang mengobrol bersama temannya. Eh, kenapa tiba-tiba dia menunduk? Oh tidak, pandangan kami bertemu, aku harus apa?! Kembalilah normal wahai detak jantung! 

Ahh... Akhirnya dia memutus pandangan juga. Hah? Kenapa aku terdengar seperti kecewa? Ryosukeeeee, kembalilah diriku yang lamaaaa.

*******


Normal POV

Waktu istirahat telah tiba, para murid berlomba-lomba memesan makanan atau memakan bekal bersama teman mereka, berbeda dengan satu orang, yang hanya diam memandang kelas yang sepi. Di sana hanya tinggal 8 orang, termasuk dirinya.

"Woi, kantin gak?" Ajak Yabu, ketua dari perkumpulan 4Y, yaitu Yabu, Yuya, Yuto, Yaotome.

"Ayo lah, Noo, Dai, Chii, ikut gak?" Ajak Hikaru, anak paling konyol di antara mereka be empat.

"Boleh, mau gak Dai, Chii?" Inoo mengajak kedua temannya dan dibalas anggukan dari keduanya.

Saat mereka akan meninggalkan kelas, tiba-tiba Yuri berteriak.

"Yama-chan! Ikut yuk! Makan bareng!"

Ryosuke yang sedari tadi sedang diam segera menoleh ke Yuri dan menatapnya datar, seolah memberi tahu dari raut wajahnya jika dia menolak.

"Ayo Yama-chan! Nanti gak dapet tempat duduk" Memang, seorang Chinen Yuri sangat tidak peka.

"Udahlah Chii, gak mau tuh orangnya" Inoo tidak tahu lagi dengan teman-temannya, sungguh, mereka sudah sering membuat malu Inoo.

"Jangan begitu, kasian dia sendirian." Timpal Yuri.

"Ahh berisik, aku sudah lapar." Daiki yang sudah tidak sabar segera menghampiri Ryosuke, menariknya, dan membawanya ke depan pintu kelas.

Ryosuke sendiri, yang kaget karena semua terjadi begitu cepat, dan dengan tarikan Daiki yang begitu kuat, hanya bisa diam saat ditarik menuju ke depan pintu.

Daiki melepaskan cengkramannya dengan kasar, sampai Ryosuke hampir terjengkal. Jangan salahkan Daiki, tetapi Ryosuke memang begitu malas untuk melawan.

"Dai-chan! Pelan-pelan!" Yuri langsung menghampiri Ryosuke dan mengecek keadaanya.

"Jangan menyentuhku!" Sentak Ryosuke saat Yuri mencoba mendekati Ryosuke.

"Ma-Maaf" Yuri menunduk, merasa takut dengan tatapan Ryosuke.

"Hey, santai saja, dia perempuan" Yuya menasehati Ryosuke, walau mukanya tampang preman, tapi dia berhati lembut.

"Ck" Ryosuke baru saja ingin berjalan, tetapi dua pasang tangan menghentikannya.

"Mau kemana? Kau sudah buat Chii takut, jadi kau harus ikut kami."

"Iya, betul sekali Kota" Hikaru dan Kota menarik Ryosuke kembali ke tempat mereka berkumpul.

"Nah semuanya, ayo!" Daiki yang sudah lapar langsung berjalan di barisan paling depan.

"Cih, kenapa dia harus ikut si?!" Decak Yuto.

"Sudahlah Yut, biarkan saja." Jawab Yuya.

Setelah tiba di kantin, mereka langsung mencari tempat duduk, beruntung masih ada beberapa yang kosong. Kantin mereka memang menyediakan banyak tempat duduk, karena sekolah tahu murid mereka ada banyak.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang