Chapter 11

106 14 4
                                    

"Nah, selesai!" Ucap Ibunya Yuri.

"Makasih Tante!" Ucap Yuto dan Ryosuke bersamaan.

"Iya iya" 

"Tante memang terampil, tidak seperti Yuri" Ujar Yuto

"Apa kau bilang?!" Tanya Yuri.

"Yuri tidak terampil, we" Ejek Yuto.

"Berani-beraninya!" Yuri bangun dari duduknya sambil bergaya menaikan lengan bajunya.

"Sudah-sudah, Yuri! Kamu itu perempuan tau! Jaga sedikit dong di depan lelaki!" Nasehat Ibu Yuri.

"Yee Mama, biarin ajalah, merekanya aja santai"

"Berani lawan Mama kamu?!"

"Eh gak Ma, gak. Pisss" Yuri menunjukan jari berbentuk 'V' dengan gigi kelincinya.

'Kriukkkkk' Bunyi yang luar biasa kerasnya datang dari orang yang paling diam disana.

"I-itu tadi  bunyi a-ayam berkokok ya? Tumben banget malam-malam udah ada. Ehehehe" Ucap Ryosuke.

"Ryo-chan, kamu lapar?" Tanya Mama Yuri.

"Mm-mm... I-iya Tante, ehehehe" Jawab Ryosuke malu-malu.

"Ya sudah, mumpung kalian berdua disini, dan Tante masak banyak, ayo kalian berdua makan"

"Baik Tante" Kata Ryosuke dan Yuto.

Mereka berempatpun pergi bersama keruang makan. Sesampainya disana, Ryosuke dan Yuto bak orang kesetanan segera 'menggali' makanan yang telah dihidangkan. Sedangkan, Yuri yang sudah makan hanya memakan apel.

"Selamat makan!" Ucap Yuto dan Ryosuke bersemangat. Yuto dan Ryosuke segera mengambil sumpit dan menyendok nasi beserta lauknya.

"Masakan Tante emang yang terbaik!" Ujar Ryosuke.

"Iya!" Sahut Yuto.

"Hahaha, kalian bisa saja, masakan ayah Yuto lebih enak lagi." Elak Ibu Yuri.

"Tapi aku bosan makan masakannya terus" Jawab Yuto.

"Heh, bersyukur dong Yuto, kamu masih ada orangtua yang mau memasakan kamu makanan saat kelaparan!" Tegur Ibu Yuri.

"Iya, maaf" Jawab Yuto sambil menyendokkan makanan ke mulut dengan lesu. Keadaan ruang makan menjadi hening, hanya terdengar suara dentingan antara sumpit dan mangkuk yang beradu.

"Ah! Tante, Ryosuke boleh minta diajarkan memasak?" Tanya Ryosuke.

"WAHHHHHHHHH, KAMU SERIUS? BENERAN?" Tanya Ibu Yuri kembali.

"Iya Tante, sekalian menghemat duit, hehehe"

"Senangnya, akhirnya ada yang bisa Tante ajarkan resep-resep Tante. Aduh Ryo-chan, Tante sayang kamu!" Kata Ibu Yuri, "Bahkan satu-satunya anak Tante tidak mau belajar memasak, padahal dia peempuan" Lanjut Ibu Yuri sinis sambil memincingkan mata ke arah Yuri. Yuri yang ditatap Ibunya pura-pura sibuk dengan meminum air putih.

"Hahaha, Yuri memang selalu payah!" Ejek Yuto yang kembali bersuara. Yuri melirik sinis ke arah Yuto.

"Iya kau benar! Kalau begini siapa yang mau menikahinya?!" 

"Pfffffffffffffttttttttttttttt" Yuri menyemburkan airnya tepat ke depan muka Yuto.

"YUUUURIIIIIIIIIIIIIII!" Teriak Yuto tidak terima.

"BU, KOK JADI NGOMONGIN NIKAH?! YURI MASIH SMA ASTAGA!" Teriak Yuri kaget.

"Iya emang siapa bilang kamu udah kuliah?" Tanya Ibu Yuri.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang