Chapter 7

121 16 4
                                    

Still Flashback

Normal POV

Tidak lama setelah kejadian perdebatan di dalam restoran. Ryosuke sudah didaftarkan di SD Nogisaki di daerah Tokyo. Hari ini, merupakan hari pertama dirinya masuk di sekolah baru, dia sudah nampak tampan dengan pakaian yang sangat cocok dengan dirinya.

Disampingnya terdapat pemilik restoran yang membiayai sekolahnya. Dia sekolah bersama dengan anak pemilik restoran, umur mereka sama, jadi sang pemilik sengaja menyekolahkannya disana dan meminta sekolah untuk membuat mereka satu kelas.

Teettt Teett

Bunyi bel sebagai tanda pelajaran telah dimulai memenuhi seluruh sekolah, para murid berlari menuju kelasnya, menimbulkan bunyi yang biasa di dengar oleh siapapun disana.

"Ryosuke, apa kau sudah siap? Semua buku sudah kau bawa? Bekal sudah di dalam? Apa ada barang yang tertinggal"

"Tidak" Jawab Ryosuke singkat. Jika Ryosuke yang dulu mungkin akan menjawab dengan semangat sambil memberikan senyum hangatnya. Tapi, dirinya yang sekarang tidak ingin terjebak dengan kebaikan orang lain, lagi, cukup dengan ibunya saja.

Mereka berjalan ke kelas baru yang akan Ryosuke tempati selama tahun ajaran ini, kelas 5-2.

"Ok, kau tunggu guru memanggilmu ya, Paman ingin kembali ke restoran, ada urusan yang harus diselesaikan segera" Sang Pria meninggalkan Ryosuke di depan pintu. Tidak bisa dipungkiri, Ryosuke ketakutan sekali saat itu, dia mengingat kejadian dimana dia ditinggal ibunya, tetapi dengan terpaksa dia harus menahannya.

"Silahkan masuk" Suara dari wanita dewasa, yang dia ketahui wali kelas barunya, di seberang pintu membuat Ryosuke tercekat dan melangkahkan kakinya masuk ke ruangan kelas dengan kepala tertunduk.

"Perkenalkan dirimu" Interupsi wali kelas.

"Perkenalkan, namaku Yamada Ryosuke, mohon bantuannya"

"Baik, Ryosuke sekarang kau duduk di sebelah Yuto" Jawab wali kelasnya sambil menunjuk bangku di sebelah pemuda berambut hitam.

"Terimakasih" Ryosuke berjalan dengan cepat. Dia duduk di bangku besi itu, menggantungkan tasnya di bagian belakang kursi.

"Baik semuanya, kita akan memulai pelajaran kita, keluarkan buku matematika kalian" Perintah wali kelas mereka sambil bersiap-siap mengambil kapur.

"Ahhhhh, kami malas belajar Bu......." Jawab para murid serempak.

"Tidak bisa! Lihat Ryosuke, Dia sudah siap, masa kalian kalah sama anak baru"

"Itu kan dia Bu, kami berbeda" Jawab anak di sebelah Ryosuke, Nakajima Yuto.

"Iya Bu" Timpal yang lain.

"Diam, atau ibu laporkan kalian!"

"Baik Bu...."

"Dasar anak baru cari perhatian" Lirih Yuto yang masih bisa di dengar oleh Ryosuke, mengingat jarak mereka yang tidak begitu jauh.

Tapi Ryosuke tidak mau ambil pusing, dia lebih memilih memerhatikan pelajaran di depannya.

*********

Teett Teett

"Baik, kita akhiri pelajaran kita disini, selamat istirahat semuanya."

"Terimakasih Bu."

Semua murid mengeluarkan bekal makan mereka, begitu juga dengan Ryosuke dan Yuto.

"Wahhh bekal kalian sama, kalian tinggal satu rumah ya?!" Tanya temen di depan mereka.

"Aku dengan si cari perhatian ini? Tidak akan" Jawab Yuto ketus. Ryosuke yang mendengar penghinaan pada namanya hanya diam saja.

With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang