Ketenangan Anggi terganggu saat ponselnya bergetar menandakan ada panggilan atau pesan yang masuk ke ponselnya.
Dengan enggan Anggi meraih ponselnya dan mendengus saat berhasil membaca nama orang yang menggangu ketenangannya.
Geraldi Guanlin Utomo
Pria yang berhasil meluluhlantahkan hatinya. Pria yang berhasil membuat Anggi merasa istimewa. Dan pria yang berhasil menyelamatkan Anggi dari masa lalunya yang kelam.
Iya, se-berharga itulah Raldi di mata Anggi. Walaupun terkesan cuek, Anggi sebenarnya sangat perhatian, hanya saja cara ia menunjukan perhatiannya berbeda dengan yang lainnya.
Tapi tetap saja gengsi Anggi mengalahkan semuanya. Dia selalu berusaha menghindari Raldi tapi semua usahanya gagal.
Si playboy Raldi pernah mengaku bahwa ia menyukai Anggi tapi mendengar rumor Raldi dengan perempuan lain membuat keyakinan Anggi berkurang.
Ponsel Anggi kembali bergetar dan menyadarkan Anggi dari lamunannya tadi. Dengan ragu-ragu Anggi akhirnya mengangkat panggilan dari Raldi.
"Lama banget lu ngangkatnya, gue pikir kaga bakal di angkat"
"Masih mending gue angkat, ada apa emang? Ganggu me time gue aja lu"
"Lu lagi free kaga?"
"Lagi free cuman gue nya mau tidur seharian"
"Dari pada tidur bagusan temenin gue pergi, mau ga?"
"Pergi kemana?"
"Ke hati ku eaaaa"
"Gembel bego"
"Wkwk, ikut gue pergi jalan-jalan mau?"
"Hmm boleh deh, jam berapa?"
"Jam 10 gue jemput, gak usah dandan yang cantik nanti ada yang naksir"
"Gue emang cantik kali"
"Iyain, udah dulu ya gue matiin nih"
"Hmm"
"Gue matiin ya"
"Kelamaan Raldiii"
"Haha-" Anggi mengakhiri panggilan mereka secara sepihak dan melihat jam dinding di kamarnya sekilas.
Masih ada 2 jam sebelum Raldi menjemputnya pergi jalan-jalan. Jujur, Anggi merasa gugup. Ini memang bukan pertama kalinya anggi pergi berdua dengan cowok, tapi tetap beda rasanya pergi berdua dengan Raldi daripada pergi berdua dengan Tian.
Tidak bisa dipungkiri Anggi mulai menyimpan rasa terhadap sang playboy kelas kakap, Geraldi guanlin utomo. Walaupun ia selalu menyangkal perasaannya itu.
🐹🐹🐹
Motor yang dikendarai Raldi sudah sampai di taman kota. Mereka berdua duduk di bangku dekat pancuran. Keheningan mewakili keadaan mereka sekarang. Anggi tidak suka keadaan seperti ini.
"Ngapain lu ngajakin gue kesini, Ral?" Tanya Anggi.
"Mau aja, ga boleh emang?" Raldi balik bertanya kepada Anggi.
"Boleh aja sih, tapi..."
"Tapi apaan?"
"Ga jadi"
"Oh yaudah"
Keheningan kembali menyelimuti dua insan tersebut. Mencoba menghapuskan keheningan itu, Raldi mengajak Anggi untuk pergi ke truk ice cream.
"Anggii" panggil Raldi.
"Iya?" Anggi mengalihkan pandangan dari HP nya kepada Raldi.
"Heran gue, nih anak kalau di sekolah aja kek nenek lampir, tapi pas gini imutnya bukan main:))" batin Raldi.
"Mau ice cream gak?"
"Mau"
Raldi berdiri lalu menggenggam tangan Anggi dan berjalan ke arah truk ice cream. Anggi merasa kulitnya tersengat saat Raldi menggenggam tangannya.
Sekarang Anggi tau bagaimana rasanya saat orang-orang mengatakan ribuan kupu-kupu sedang berterbangan di perut mereka saat bersama lelaki yang mereka sukai. Iya, Anggi jatuh cinta kepada si playboy Raldi.
(✿SQ✿MILKITA✿RASA✿)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 𝗦𝗤𝗨𝗔𝗗 𝗠𝗜𝗟𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗥𝗔𝗦𝗔 ❴00-01𝗹𝗶𝗻𝗲❵
Fanfiction❛ 𝐒𝐐𝐔𝐀𝐃 𝐌𝐈𝐋𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐚𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐥𝐞. 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐝...