Brakkk
Pintu kelas dibuka secara paksa oleh oknum dari luar kelas, Chandra Haechan Haikal.
"Bangsat anju Haikal!!"
"Weh anjirrrr ganggu orang tidur aja lu"
"Haikal gelud yuk? Lapangan luas noh"
"ANJING LU HAIKAL, GAMBARAN GUE RUSAK BANGSAT"
"Astagfirullah......dasar para netijen iri" ujar Haikal sehabis mendengar umpatan-umpatan suci dari teman-teman sekelasnya.
"Sayang kali aku sama kamu, Kal" ujar Nanda.
"Sorry Nan, gue setianya sama neng Melia aja, ya gak neng?" balas Haikal sambil mengedipkan mata ke arah Melia.
"Emang gue kenal sama lu?" Jawab Melia.
"Ada pahit pahitnya gitu ya" ujar Diana kepada Anggi.
"Ngapa lu? Niat ledekin gue?" Celetuk Haikal dengan tidak sabar.
"Ga kok Kal, aqua nya pahit wkwk" jawab Diana sambil tertawa lalu disusuli dengan yang lainnya.
"Udah selesai? Gitu doang? Ga asik" Sudah taulah siapa oknum satu ini, Andrean Sanha Adam.
"Bangsat, tau ah jadi malas gue. Padahal gue bawa berita penting nih" ujar Haikal pura pura pundung siapa tau di bujuk gitu.
"Yaudah sih kaga usah di kasih tau, palingan juga nanti tau sama orang lain"
Muka Haikal yang sebelumnya udah—di buat—murung gitu kini tambah murung hingga kayak udah mau turun aja sampai ke tanah.
"Alamat mau di bujuk ini mah wkwk" ujar Dika, temen paling peka sejagad raya.
"Sayang banget Melia nya ogah mau bujuk, ya kan Mel?" Tanya Delia.
"Dih cowok kok baperan, kek cewe" jawab Melia lalu berlalu keluar kelas dengan Agatha.
"BOOM!! Menusuk sampe ketulang-tulang"
"Mampus, karma gangguin tidur orang"
"WAKAKAK makasih Kal, baik banget udah naikin mood gue"
"YAALLAH APA SALAH HAIKAL YAALLAH"
Satu persatu penghuni kelas keluar kelas menuju kantin seperti biasa tidak mempedulikan Haikal yang ditinggal sendiri di dalam kelas.
🏖🏖🏖
Alunan melodi gitar mengiringi suara nyanyian anak-anak SQ Milkita yang sekarang sedang berada di pesisir pantai.
Ia mumpung besok libur jadi mereka udah nyiapan tenda buat kemah. Ada yang nyanyi-nyanyi, ada yang rapihin tenda, ada yang lagi buat api unggun, ada yang masak, dan terakhir ada yang berduaan di temani semilir angin.
"Sa, gue mau nanya" Dika berujar lalu memposisikan dirinya menghadap Alyssa.
"Nanya aja sih, ngapain pake laporan"
"Yaitu masalahnya, gue mau nanya tapi ga punya pertanyaan"
Katakanlah Alyssa kesal kepada Dika, tapi itu tidak dapat memancing kemarahan nya. Yah, Alyssa bucin.
"Ckk, gantungin aja gue terus" guman Alyssa.
"Hah apa, Sa??" Tanya Dika.
"Ga gapapa, gue kesana dulu" jawab Alyssa lalu berlalu ke arah Nanda. Dika tersenyum melihat kepergian Alyssa, jangan lupakan tatapan Dika terhadap Alyssa.
(✿SQ✿MILKITA✿RASA✿)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 𝗦𝗤𝗨𝗔𝗗 𝗠𝗜𝗟𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗥𝗔𝗦𝗔 ❴00-01𝗹𝗶𝗻𝗲❵
Fanfiction❛ 𝐒𝐐𝐔𝐀𝐃 𝐌𝐈𝐋𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐑𝐀𝐒𝐀 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐝𝐢𝐚𝐫𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐥𝐞. 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐞𝐦𝐚𝐣𝐚 𝐝...