27. Tidak berubah

582 49 2
                                    

Hari ke hari mulai berlalu. Jam ke jam, menit ke menit dan detik ke detik. Tidak terasa sudah hampir setahun lama nya mereka tidak keluar rumah.

Grup yang dulu nya ramai perlahan-lahan mulai sepi. Di keadaan yang seperti ini mau tidak mau mereka harus bisa menyesuaikan diri.

Mencari hal-hal baru yang bisa dilakukan.

Keramaian yang dulu nya menyamankan sekarang menjadi sesuatu yang sangat menganggu.

Kapan ini berakhir?

Bisakah setelah ini mereka kembali seperti dulu?

Mereka yang dulu nya dekat sekarang menjadi jauh.

Mereka yang dulu nya bersama sekarang menjadi berpisah.

Mereka yang dulu nya saling menyemangati perlahan hilang bagai di telan bumi.

Tidak ada.

Benar, mereka sudah tamat.

💨💨💨

Tangannya menggapai udara. Berusaha melihat cahaya matahari yang muncul di antara sela-sela jarinya.

Nyaman.

Dihirupnya udara pagi hari dengan rakus, seakan sudah lama tidak bertemu dengan oksigen.

"Kita sudah sembuh"

Masih terasa dampaknya bagi mereka.

Di jalan yang dulu nya sepi sekarang mulai ramai kembali.

"Gimana dek? Udah siap ketemu teman-teman kamu?" Tanya ayah Anggi.

Anggi menganggukkan kepala.

Saat sampai ketempat tujuan, jantung Anggi berdegup dengan kencang. Ia gugup.

"Kalau udah pulang mau di jemput dek?" Tanya Ayah nya.

"Ga Yah, nanti pulang bareng teman," jawab nya.

"Yaudah, ayah berangkat."

Anggi menatap bangunan cafe tempat mereka akan bertemu sekarang. Setelah kurang lebih setahun tidak bertemu banyak pertanyaan muncul di benaknya.

Bagaimana keadaan mereka sekarang?

Apakah ada yang berubah?

Apakah akan ada kecanggungan di antara mereka sekarang?

Bagaimana mereka harus memulai hal ini kembali?

Dan apakah mereka masih mengingatnya?

Oke, yang terakhir itu adalah pertanyaan paling berlebihan di antara yang lainnya.

Tapi jujur Anggi benar-benar gugup. Rasanya seperti kembali saat jaman awal masuk SMA.

Kaki nya ia langkahkan masuk perlahan, menuju lantai dua cafe ini.

"Hai–"

"ANGGI ANJIR TAMBAH TINGGI AE LU" teriak Nanda saat melihat Anggi muncul di hadapan mereka. Yang lain ikut tersenyum senang.

"Lu nya aja yang tambah bantet," celetuk Adam.

"Gelud yuk, Dam. Baru ketemu juga" kesal Nanda.

"Anggi apakabar?" Tanya Sela yang tiba-tiba sudah memeluknya dari belakang.

[✔︎] 𝗦𝗤𝗨𝗔𝗗 𝗠𝗜𝗟𝗞𝗜𝗧𝗔 𝗥𝗔𝗦𝗔 ❴00-01𝗹𝗶𝗻𝗲❵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang