24 Catatan untuk Sarah (part 2)

381 54 14
                                    


Sarah sekarang seakan-akan seperti melihat musuh. Matanya memancarkan emosi akibat adegan parkiran yang hampir membuat keributan dan mengundang orang untuk nobar di tempat parkir. 

Dengan muka masamnya dia mengaduk minuman yang daritadi dia pesan dan akhirnya lawan bicaranya mulai membuka mulut untuk menjelaskan.

"Sar, aku minta maaf" ucap lelaki tersebut dengan nada memelas.

Edgar. Orang yang pernah membuat Sarah mengalami pelecehan. Orang yang pernah menjadi prioritas. Orang yang selalu Sarah sebut namanya dengan nada riang seakan-akan memilikinya hingga nanti tidak tau kapan. Orang yang pernah mengisi masa-masa tahun pertama Sarah dengan kebahagiaan yang tidak sebanding dengan hal jahat yang telah dilakukannya.

2 tahun lalu.

Sarah hari ini sudah ada janji dengan Edgar karena temannya meminta untuk menjadi model brand barunya dan dia sangat bersemangat untuk melakukan itu, terlebih dia punya potensi di dunia permodelan. 

Edgar saat itu adalah kakak tingkat Sarah. Sudah hampir lulus dari predikat mahasiswa abadinya karena kegiatan freelance dan fotografi yang menjadi alasan menunda kuliahnya. Mereka tau satu sama lain saat Sarah masih menjadi mahasiswa baru dan mulai dekat setelah kegiatan ospek lalu resmi berpacaran sejak itu. 

[Garrr]

'Kamu ke studio temenku dulu ya, aku masih ada urusan. Nanti aku nyusull'

[sarah a.]

'iyaaaaa'  

Setelah menaruh hpnya ditas, dia langsung naik taxi untuk ketujuan. Dan saat turun dia disambut baik oleh teman-temannya Edgar. Mereka sangat ramah dan asik saat diajak bicara, sehingga Sarah tidak merasa kalau dia sedang dikelilingi oleh orang yang harusnya dia segani.

Setelah mereka mengobrol dan Sarah sudah selesai dari persiapannya, dia melihat ke cermin perihal barang yang dia pakai. Terlalu minim dan sexy bila dilihat. Tapi Sarah positif dan keluar dari ruang ganti. Dan kejadian buruk dimulai, selama pemotretan Sarah merasa dilecehkan secara lisan maupun fisik. Fotografernya mencuri kesempatan untuk meraba tempat yang tidak pantas dengan gerak-geriknya. Satu kali dia merasa badannya mungkin kurang leluasa tetapi perlakuan yang diterimanya itu makin menjadi. Sarah menahan tangisannya dan berharap kegiatan ini selesai dan juga Edgar datang.

Permohonannya terkabulkan, Edgar datang. Tapi dia hanya melihat, tanpa berusaha menegur atau memarahi temannya. Dia tidak menganggap Sarah disitu sebagai orang yang harus ia lindungi dari predator ganas melainkan mengarahkan untuk melakukannya yang dia anggap sebagai bagian dari pekerjaannya, 'mengarahkan model agar terlihat lebih indah untuk dilihat'

Semenjak hari itu, Sarah Anjani cuti kuliah dan berusaha menghilang hingga kabarnya tidak lagi terdengar. Bahkan Edgar lulus, Sarah tidak ada disitu. Bahkan saat Edgar berusaha mencari Sarah, dia tidak dapat menemukannya. 

-

"Kenapa kamu baru sekarang ketemu aku dan minta maaf?" tanya Sarah geram.

"Aku gak bisa nemuin kamu, bahkan orang tua kamu gak ngasih alamat kamu yang sekarang" jawabnya dan dia memohon ke Sarah untuk memaafkannya. 

Dia cerita kalau dia sekarang sudah berkeluarga dan kalau dia tidak minta maaf kepada Sarah maka videonya akan terserbar luaskan di media sosial. Video pelecehan Sarah dan menjadi bukti untuk menjebloskan Edgar dan temannya ke polisi. Sarah hanya diam dan memaafkan dia. Sebenarnya sudah lama dia lupa tapi mendengar cerita sedihnya dia percaya akan itu dan membantu teman lamanya ini. 

Asrama Bulan - [LOONA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang