MLAR 1

5K 294 56
                                    

⬛⬛⬛

Dor

Dor

Cras

Brush

Sasuke kecil menatap miris Ayah dan Ibunya ditembak tepat di kepala. Sementara Kakaknya ditusuk pedang tepat di jantung. Sasuke mengigil ketakutan di keranjang pakaian kotor. Dia ingat Ibunya menyembunyikan di keranjang ini.

Anak kecil ini sempat tertidur lalu terbangun saat ada suara tembakan bersahutan di dalam Mansion Uchiha. Ia mengintip di balik pakaian dan melihat pembunuhan sadis yang di lakukan orang-orang bermata pucat berjas hitam. Dirinya hanya bisa membekap mulut agar tidak terisak. Sasuke kecil menatap mereka nyalang. Mata bulat besar berwarna jelaga itu memindai mereka penuh kebengisan.

"Hahahaha ...! Mereka sudah mati. Kita akan menguasai harta klan Uchiha. Ahahaha ....!" tawa jahanam itu terus berkumandang.

Mata onyx menatap orang itu intens, Sasuke menandai siapapun yang membantai Keluarga dan para bodyguard dan maid. Suatu saat nanti jika sudah punya kekuasaan maka semua akan terbalas.

"Hizashi- sama, Hiashi-sama sangat bangga pada pekerjaan kita," ucap anak buah Hiashi.

"Bagus, kakak akan bangga dengan ini. Kita sudah melaksanakan perintahnya untuk membantai clan Uchiha. Dan kita berhasil. Clan Hyuuga akan menjadi pebisnis No 1 di jepang. Hahahaha."

..

..

"Ayah, Ibu kakak ....!" teriak pemuda tampan itu langsung bangun dari tidur.

Dia menyambar gelas berisi air putih lalu meneguknya hingga habis. Keringat dingin mengucur di pelipis. Napasnya tersenggal-senggal karena mimpi buruk itu. Pemuda tampan itu meremas kuat rambutnya, dia memegang kepala nya, air mata jatuh dari mata jelaga nya.


"Aku akan membantai seluruh clan Hyuuga tanpa kecuali. Clan bedebah itu akan mati dengan keji di tangan, 'ku," ucap pemuda itu berbahaya lalu melanjutkan perkataannya, "mimpi itu selalu menemaniku sampai sekarang, aku tidak pernah tidur nyenyak, dengan membantai clan jahanam itu hidupku akan tenang."

Tanpa pria itu sadari datang seorang pemuda rupawan berkulit pucat pasi. Seperti mayat hidup hanya saja masih hidup. Kulit putih itu bagai cat putih tanpa ada darah. Jika dibilang mirip vampir. Pemuda ini lebih rua satu tahun dari si pemuda pertama.

"Bryant, are you ok?"

"I'm ok, Sylvester."

"Apa mimpi buruk lagi, hm?"

"Hn."

"Menyedihkan, sabar ya. Ayo sama -sama balas dendam, kita kembali ke Jepang."

"Jangan kasihani aku, bodoh. Kau benar sudah saatnya aku kembali. Kita hancurkan clan jahanam itu."

"Aku tidak mengasihani kamu, bodoh. Itu baru Sasuke ups maaf."

"Don't call me *Sasuke*. Sasuke is dead."

Sylvester terkekeh geli mendapat respons Adiknya. Dia mengusap bahu lebar Bryant lembut. Jujur saja ia begitu menyayangi Adik sepupunya ini. Walau sering debat setidaknya begitu sayang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mafia - Love and Revenge (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang