Awal masuk di kelas baru, karena aku baru saja naik tingkat, sudah menjadi setengah senior. Dan hari ini juga aku masih sulit beradaptasi dengan lingkungan kelas padahal aku sudah berada dan bersama teman kelas selama setahun.
Orang-orang mulai menaganggap ku aneh. Karena jarang berinteraksi dengan teman-teman kelas. Bukan karena apa, aku juga punya alasan.
Selalu sekali aku berharap ataupun menginginkan sesuatu namun tak ada yang pernah sesuai dengan harapanku. Terlalu banyak berharap memang tidak baik.
"Jeongin! Ayo ke kantin!" teman kelas, wajah bak tupai itu menghampiriku.
Dia teman sekelasku, Han Jisung. Tepatnya charimate. Baik, namun sedikit kasar menurutku.
Aku menggeleng pelan menolak dengan halus ajakan Jisung. Jisung cemberut mengerucutkan bibirnya. "Ya sudah, aku sama Daehwi saja"
Sekarang kelas benar-benar kosong. Hanya ada aku dan benda mati lainnya. Dengan ragu aku meraba saku celana dan bajuku, hati kecilku berteriak ketika melihat beberapa koin daru saku celana. Secepat mungkin aku keluar kelas untuk membeli satu bungkus roti yang sekiranya bisa mengganjal perutku sampai sore nanti.
Pandanganku terhenti pada salah satu meja di kantin yang diisi oleh perkumpulan anak laki-laki di kelasku. Tidak. Pandanganku hanya fokus ke satu orang. Dia. Hwang Hyunjin.
Tidak ingin mempermalukan diri, aku segera mengambil roti lalu membayarnya dan secepat mungkin pergi dari area kantin.
Oh iya, tentang Hwang Hyunjin. Salah satu dari sekian alasanku untuk tetap merasa nyaman di sekolah dan kelas.
﹌﹌﹌﹌﹌
"Masih mau sekolah? Percuma sekolah kalau kita tidak bisa makan! Tidak menguntungkan"
Disisi lain, rumahku juga seperti neraka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] the truth untold.
Short Story[1/2] ❝I can't show you a run-down part of myself, I wear a mask again and go to see you... ..But I still want you❞ bxb, hyunjeong. end; 15 march, 2019.