Hari ini hari Minggu. HwaYoung bersiap ke rumah BangChan.
Untuk jalan jalan? Tentu tidak. Tadi pagi mama BangChan menelpon HwaYoung karena BangChan sakit.
Mama BangChan sudah kenal baik dengan HwaYoung. Begitu pula mamah HwaYoung.
Setelah sampai di rumah BangChan
"Pagi tante."
"HwaYoung, maaf ya tante bikin repot. Tuh si Chan susah banget suruh makan. Bilangnya kenyang kenyang aja paldahal dia belom makan apa apa. Siapa tau kalo sama kamu dia nurut."
"Dasar Chan. Biar HwaYoung aja tante yang maksa hehe. Oh iya Chan sakit apa tante?"
"Demam Young. Kayaknya kecapekan. Habisnya dia malem malem juga latihan basket di depan."
"Haduh, yaudah deh tante, HwaYoung mau ke kamar Chan dulu ya tante. Oh iya makanan Channya mana tante?"
"Iya Young. Makanannya ada di meja kamar kok barusan tante taro. Oh iya tante nanti setengah jam lagi mau pergi ya Young. Tapi sebentar ko, kalo ada apa apa bilang bibi aja ya"
"Oh iya tante hati hati ya tante."
"Iya sayang. Makasih sekali lagi."
"Iya tante sama sama."
HwaYoung masuk ke kamar BangChan. BangChan tidur membelakangi pintu
"Maah kan Chan udah bilang kalo kenyang."
"Gimana mau sembuh coba kalo gamau makan? Gimana mau minum obat coba?"
Chan kaget dan langsung membalikkan badannya. Ia mencoba duduk namun mungkin karena pusing, ia mengurungkan niatnya.
HwaYoung duduk di tepi kasur BangChan
"Kok kamu bisa tau aku sakit?"
"Mama yang bilang."
"Hhhh"
"Kenapa? Gasuka? Yaudah aku pulang"
"Aaaaa jangan." Rengek Chan. Chan memang manja kalau sudah sakit. Mungkin semua orang akan seperti itu
"Yaudah sekarang nurut ya. Makan. Biar bisa minum obat."
"Hmm."
HwaYoung mengambil makanan yang sudah disediakan mama BangChan. HwaYoung menyuapi BangChan yang duduk bersender di kasur dengan sabar.
"Nah habis kan? masa harus ada gue dulu baru mau makan?"
"Hehehe kan kamu yang bikin semangat Young."
"Hahaha ya deh."
HwaYoung memegang dahi BangChan. Panas.
"Chan. Mamah bilang kalo kamu malem malem juga latihan basket ya?"
"Hmm iya."
"Jangan terlalu lah Chan. Kamu itu di sekolah udah hampir tiap hari tau ga latihan sama anak anak. Kalo di rumah yaudah istirahat.
Kamu di sekolah aja udah segitu capek. Ditambah lagi kalo latihan dance sama anak anak Stray Kids. Nanti masa mau tanding kamunya drop kayak gini. Nanti kalo masuk rumah sakit gimana? Kesehatan kamu itu lebih utama Chan."
Chan menggenggam tangan HwaYoung
"Iya Young. Maaf ya? Janji deh ga akan kayak gini lagi. Gabikin kamu sama mamah khawatir."
HwaYoung tersenyum
"Iya Chan. Sekarang apa yang di rasa? Masih pusing?"
"Udah mendingan kok."
"Hmm tapi badan kamu masih panas Chan. Minum obat dulu yuk abis itu tiduran deh, aku mau kompres."
BangChan mengangguk
Setelah meminum obat, HwaYoung mengompres BangChan
"Young, maaf ya gue bikin lo repot."
"Hahaha ngga ko Chan."
Mereka mengobrol dan sesekali tertawa sampai Chan akhirnya menguap
"Tidur aja Chan kalau ngantuk."
"Tapi gue masih pengen ngobrol."
"Haha ya gausah di paksa lah. Lo istirahat aja dulu biat cepet sehat. gue temenin sampe lo bener bener tidur deh."
"Hmm oke."
HwaYoung menyelimuti BangChan. Sesekali membasahi kembali kain kompresnya supaya panasnya cepat reda.
Saat BangChan sudah lelap, HwaYoung beranjak pulang. Tapi sebelum itu dia membisikkan sesuatu ke telinga BangChan
"Cepet sembuh sayang."
💙💙💙💙💙💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than You Know [BangChan] ✔
Fanfiction"...Tapi gue bukan tipe cewek yang bisa cute or sweet..." -HwaYoung- "...Gue ga butuh yang kayak gitu karena gue sayang lo apa adanya..." -BangChan- Kalian percaya gak? Kalo cinta yang berawal dari ketulusan pasti akan bertahan... Let's check this...