5. Drift

832 114 15
                                    

Haechan POV

Mark terus melumat bibirku seakan tidak ada hari esok, aku hanya memejamkan mata, terhanyut dengan ciumannya yang memabukkan.

Mark menghentikan ciumannya, dan kini dia menyerang leherku, menggecup dan mengigit, seketika tubuhku meremang.

"Mark mhh.." aku meremas rambutnya.

Apa yang harus kulakukan?

Inginku terhanyut dalam gairahnya.

Aku sudah jatuh pada namja ini.

Tetapi dia tidak mencintaiku.

Itu akan membuatku semakin sakit.

Mark kini mengecup tulang selangkaku, kancing piyamaku sudah terlepas. Dia mulai menggerakkan pinggulnya.

Damn.

Dia sudah mengeras di bawah sana.

"Mark.." aku berusaha mendorong tubuh Mark.

"Hentikan ssh..." jujur aku pun terhanyut oleh perlakuan Mark.

"Mmhh aku suka wangimu."

"Aku bukan Jaemin, Mark."

"Mmhh.." Mark terus menciumi leherku, Mark sudah kehilangan pendengarannya.

"Stop it!"

Mark tidak mengindahkan teriakanku.

"Please.." kataku lemah, air mata sudah menggenang di pelupuk mataku.

Mark menghentikan ciumannya kini dia menatapku.

PLAK!

.

💔 Markhyuck 💔

.

Mark POV

PLAK!

Pipiku panas.

Kepalaku berdenyut.

"Haechan?" aku menatap Haechan bingung.

Wajah Haechan yang pucat menatapku, menahan tangis, air mata sudah tergenang di pelupuk matanya.

Wajahnya memperlihatkan kesedihan yang mendalam.

Aku melihat posisiku, berbaring menindih Haechan, lehernya terlihat ada beberapa bercak keunguan.

Itu hasil perbuatanku?

Dan di bawah sana, little Mark yang tidak little sudah mengeras.

Mother f*cker!

Aku segera bangkit lalu duduk, Haechan ikut bangkit dan duduk.

"Mianhae." kataku lemah.

"Gwaenchana." Haechan tersenyum, walau senyumnya dipaksakan tetapi dia terlihat manis sekali.

"Tidurlah." Dia kemudian beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana Chan?"

"Aku akan tidur di kamar adikku saja."

Kamar adiknya? Aku di rumahnya? Aku hanya bisa mengangguk.

Better Than Gold (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang