Berakhir di kantor polisi

20 0 0
                                    

“Aniyeo, maksudku... apa ya? Maksudku, bisakah kau mempekerjakanku sebagai asistenmu?.” Alasan macam apa itu, dia pasti akan menganggapku yeoja yang tidak tahu diri, setelah ditolong malah minta pekerjaan juga.

“Agashi, bukankah kau sedikit keterlaluan? Aku menolongmu dan sekarang kau minta untuk menjadi asistenku?” dia berkacak pinggang di hadapanku.

“Aku tidak akan meminta bayaran, hanya saja aku minta satu hal.” Sudah terlanjur, katakan saja yang sebenarnya.

“Aku bahkan tidak tertarik dengan tawaranmu. Sudah cukup melihatmu baik-baik saja. Aku akan membayar semua biaya pengobatanmu dan jangan sampai nanti kau membuat masalah dengan mencari alasan untuk memerasku karena insiden ini.” Apa yang sedang dia bicarakan sekarang?

“Aku tidak bermaksud memerasmu.” Aku hanya mampu menunduk dan memutar otak untuk bisa merayunya.

“Sudah cukup melelahkan berhadapan dengan fans yang menimbulkan banyak masalah sepertimu. Aku menolongmu juga karena aku tidak ingin dianggap sebagai idola yang tidak memikirkan fansnya. Kau juga sudah berhasil mendapat pelukanku. Jadi itu sudah lebih dari cukup menurutku.” Kenapa suara yang awalnya aku anggap ‘sexy’ ini berubah menjadi suara yang mengintimidasi?

“Fans? Ah, kau mungkin salah paham. Aku bukan bagian dari yeoja yang berteriak-teriak seperti orang gila tadi. Aku hanya salah satu korban dari kekejaman fansmu itu.” Lama-lama aku menjadi ikutan emosi gara-gara namja ini. Tapi, aku butuh orang ini untuk berada di sisiku.

“Huft, aku tahu semua yang mengaku korban itu berwajah hampir sama denganmu. Selalu membawa sial.” Wah, kenapa dia jadi semakin kasar?

“Changkan, karena alasan itu tolong bantu aku. Aku tidak akan membawa kerugian apapun bila menjadi asistenmu. Aku akan melakukan apa saja yang kau suruh, aku tidak meminta bayaran, aku tidak akan mengganggu kehidupan pribadimu tapi biarkan aku selalu berada di dekatmu. Agar kesialanku lenyap, kau memiliki semua tanda keberuntungan di tubuhmu.” Namja itu, berdiri tanpa bergeming sambil menatap dingin ke arahku.

“Aku sudah membuang banyak waktu dengan berbicara padamu.” Gwaenchana, dia menganggapku orang aneh juga tidak apa-apa toh orang lain juga memanggilku seperti itu.

“Jebal, aku mohon selamatkan aku. Apa kau tidak bisa melihat betapa suramnya tatapan mataku? Aku bahkan merinding ketika berkaca. Masa depanku benar-benar sangat suram, tidak bisa lulus tepat waktu, walaupun bisa lulus akan sangat tipis kesempatanku untuk bisa mendapatkl pekerjaan yang bagus, tidak akan ada namja yang mau menikahiku, aku akan tua dan mati sendirian.” Aku menarik tangannya sambil memohon-mohon seperti sudah tidak memiliki harga diri.

Dia hanya menoleh dan mengibaskan tanganku sangat kuat. Lalu pergi tanpa menoleh.

“Aku tidak akan menyerah, aku akan menghantui kemanapun kau pergi.”
Dhuar...
---

:: Sehun Pov

“Omo, kenapa tiba-tiba ada petir?” Cuacanya tadi sangat bagus, ah mungkin karena ketemu yeoja aneh itu. Aku jadi merinding.
---

“Hyung, aku pulang.” Aku merebahkan tubuhku di atas sofa. Mereka semua kemana? Dorm sangat sepi dan aku lapar.

“D.O hyung, aku lapar.” Masih tidak ada jawaban.

“Hyung... D.O hyung, aku sangat lapar.” Masih tetap tidak ada jawaban, tiba-tiba ada sebuah pesan singkat.

from: D.O kyung2

Magnae, kami berangkat berlibur dulu.


Bisanya kalian meninggalkanku sendirian ?

Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang