16). MURID BARU

19.6K 1K 50
                                    


VOTE 200 BAKAL AKU LANJUTIN LAGI!

Ini menyakitkan, tapi aku baik-baik saja. Aku sudah terbiasa dengan itu.

***

"SANDRA YUHU!! Sekarang ada PR fisika kan Ndra?! " tanya gadis yang duduk disamping Sandra. Tetapi yang ditanya hanya tiduran dengan posisi tangan yang melipat diatas kepala dan pandangan yang menatap ke arah ketembok.

"Ihhh Sandra, gue nanya kok dikacangin!" ucap Sarah yang sebal dengan Sandra, habisnya cewek itu hanya diam, dan enggan untuk berbicara.

"San, lo kenapa sih kok tiba tiba langsung diem gakjelas tanpa alasan kek gin--''

"Pergi!" ucap Sandra dengan dingin, tetapi dengan posisi yang sama, yaitu membelakangi Sarah.

Sarah pun tertegun dengan kalimat sakaristik itu, ia tau Sandra. Jika Sandra sedang kasar seperti ini, biasanya ada menyakitinya, lagi. siapa lagi jika bukan orang tuanya itu. pikir Sarah.

"Sandra, are you okay?" ucap Sarah dengan berhati-hati sambil memegang puncak kepala Sandra.

''hiks hiks" tangis sandra dengan sesenggukan, tetapi suranya samar samar, sayangnya Sarah bisa mendengar begitu jelas kalau cewek itu sedang menangis.

"Sandra, Sandra are you okay?!" ucap sarah mengulang kata nya itu.

Sandra tidak bergeming, dia hanya membelakangi Sarah yang kini masih disampinnya itu. dengan keadaan yang masih menangis, Sarah sempat heran, kenapa manusia didunia ini sungguh hobi menyakiti diri wanita itu.

Dengan perasaan yang amat penasaran, kesal dan terkacangi, akhirnya tanpa berpikir panjang cewek itu menarik secara paksa kedua tangan Sandra yang terlipat diatas meja.

DAMN!! dan sekarang giliran Sarah yang dikageti oleh wajah Sandra. Dengan mata dan kelopak mata yang bengkak, sangat terlihat sekali jika cewek itu habis menangis.

"San, lo kenapa?!" ucap Sarah dengan kaget, karena mata Sandra sangat sembab dan itu membuat seorang Sarah yang mungil seperti dugong, akan khawatir setengah mati.

Tangisan Sandra pun pecah, untung saja siswa siswi dikelas masih sedikit yang masuk kelas. Dan sandra pun segera memeluk Sarah, bermaksud menyalurkan kepahitannya kepada Sarah, agar Sarah bisa mengetahui rasa yang dialami oleh Sandra.

"Sialan! Siapa yang udah berani giniin lo lagi hah? Gita?! Adek lo?! Orang tua lo?! Kalo iya, gue bakalan selesaiin ini semua kepada pihak yang berwajib!" ucap sarah dengan proktetif.

Inilah sisi lain dari seorang Sarah yang amat petakilan, jika orang yang ia sayangi hancur, maka Sarah tidak segan segan untuk menghancurkan orang itu, termasuk keluarga bejat Sandra, ia tidak takut sebab seluruh anggota keluarganya mempunyai derajat yang sangat terpandang.

"Hiks B-bukan.. hiks S-sar.. hiks hiks." ucap Sandra yang masih sesenggukan didada Sarah.

Inilah sisi lain dari seorang Sandra yang jutek, galak, dan kuat. itu semua hanya pencitraan. Sandra adalah orang yang paling dan sangat sangat terapuh, di dalam usianya yang masih remaja saat ini ia harus menanggung beban beban yang berat, yang seharusnya belum ia tanggung dan lewati.

"Terus siapa? Pak RT? Kang Ujang tukang kebon lo? atau Bi iyem?'' ujar Sarah sambil menyisipkan kata kata humor sintingnya itu.

"Gue lagi gak bercanda Sar! hiks hiks" ucap Sandra yang suara tangisnya agak mengecil karna candaan lelucon gak terdidik Sarah itu.

"Lailah hah! terus siapa dong anjir? cape deh ratu ngomong ama qorpe!" ucap sarah yang mulai ngaur dan tidak jelas.

"Apaansih lo! Makin gak jelas aja deh!" ucap Sandra yang kini mulai melepaskan pelukannya, dan menghapus air matanya sambil tertawa sedikit, lalu menoyor kepala Sarah yang mungil seperti bak sampah.

ALESSANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang