tiga

7 0 0
                                    

Ini adalah hari kedua Alisya dirawat dirumah sakit yg menurutnya begitu sangat menyiksa baginya,karena Alisya adalah sosok seseorang yang amat benci dengan bau obat obatan,apalagi adanya selang infus ditangannya membuatnya semakin susah bergerak.
Setelah melakukan sarapan dan meminum obat,Alisya mengambil buku diary yg ada didalam tasnya kemudian memulai menggoreskan penanya.

Dear diary.....
Seperti hari sebelumnya bahkan mungkin seterusnya hanya ada sepi yang menjadi sahabat sejati ku,terkadang aku selalu berlari darinya tapi mengapa dia sepi itu selalu ikut seolah olah tak mau menjauh.
Prioritas?? Apakah itu?? Bagaimana rasanya dijadikan prioritas?? Miris itulah kata yang cocok bagiku,seorang anak yang selalu disogok dengan limpahan harta tanpa limpahan kasih sayang,itulah aku yang selalu ditinggal pergi,kenapa tuhan tidak mengambil nyawaku saja?
Terkadang aku iri dengan teman temanku,alangkah bahagianya mereka yang slalu mendapatkan kebahagiaan. Lalu apa arti bagiku hidup dengan mewah namun tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, yang selalu ditinggal.
Beginilah hidupku,hidup yang sangat miris.....

Alisya kembali menyimpan buku diarynya lalu mengusap air matanya.
"Kapan kalian sadar?" batin Alisya.
pagi ini ia kembali sendiri karena mbok maryam pulang tuk mengambil beberapa lembar pakaian Alisya.

Untuk menghilangkan rasa jenuhnya Alisya menyalakan tv yang ada dlam ruang inapnya dan menonton animasi kesukaannya.

*****
Setelah sarapan bersama keluarga, nabil kembali kekamarnya tuk mengulang beberapa mata pelajarannya karena tadi malam ia tidak sempat,untung saja hari ini ia libur,jadi ia bisa menggunakan waktunya tuk mengulas kembali pelajarannya.
Ketika ia merogoh isi tasnya tiba-tiba tangannya menyentuh benda pipih berwarna putih diantara sela-sela buku yg ada dalam tasnya.
Ia baru ingat kalo ia belum mengembalikan hp Alisya ketika ia menolongnya kemarin"astagah kok aku lupa gini sih"gumam nabil.
Ketika dia ingin meletakkan hp itu tiba tiba ia bergetar,dan menampilkan sebuah pesan yang masuk,tanpa sadar nabil membuka pesan tersebut dan kebetulan hp Alisya tidak pake pengaman,menurut Alisya itu gak penting.

Farel:Alisya aku minta maaf sama kamu lis,aku masih cinta ama kamu lis,kamu mau kan balik ama aku??

Nabil sedikit tercengang membaca pesan tersebut,"farel siapa dia?"Gumam nabil,namun dia urungkan karena dia tidak mau mencampuri urusan orang.
Setelah keluar dari aplikasi tersebut,tanpa sengaja nabil menyentuh galeri Alisya yang otomatis menampilkan beberapa foto Alisya dengan bermacam ekspresi,pose,bahkan lokasinya.
Ketika nabil mendapatkan salah satu foto Alisya yang menggunakan hijab berwarna pink dengan ekspresi tersenyum yang menampilkan kedua lesung pipi miliknya membuat nabil merasa kagum.
"Cantik"gumam nabil,yang tanpa sengaja didengar oleh aisya uminya.

"Siapa yang cantik nak?"tanya uminya

"Mmm...bukan siapa siapa kok umi"balas nabil sedikit gugup,untung saja tadi ia langsung memasukkan kembali kedalam tas hp Alisya.

"Jawab yg jujur dong nabil,umi sangat suka orang yang jujur"jawab uminya dengan lembut.

Nabil mulai mengeluarkan kembali hp Alisya yang masih menampilkan foto Alisya dengan menggunakan hijab pink tadi,.nabil menyodorkan kearah bundanya.

"Masya Allah ini mah bukan cantik lagi nabil,bahkan sangat cantik menurut umi"balas aisya

"Khmm dia teman nabil umi" tambah nabil

"Kok hpnya bisa di kamu nak?"tanya umi

Nabil mulai menceritakan kejadian kemarin yang menimpa dirinya sampe selesai.

"Innalillahi,jadi keadaannya sekarang gimana?"tanya aisya lagi

"Nabil belum tau mi soalnya nabil belum sempat jenguk,"balas nabil

"Astagah kamu tuh yah teman sakit kok gak dijenguk, jenguk gih sekalian kamu balikin hpnya ntar dia butuh lagi"ucap uminya

"Tapi nabil malu mi,kalo nabil sendiri apalagi dia kan cewek nabil mana bisa berhadapan dengan wanita yg bukan makhrom Nabil"jelas nabil

"Yaudah kamu ajak caca gih suruh temenin kamu"balas aisya

"Yaudah deh mi,nanti sore sore aja deh nabil perginya"ucap Nabil

"Yaudah,kalo gitu umi turun dulu"balas uminya.

****
16.00
Setelah menunaikan shalat asharnya nabil pun bersiap-siap tuk menjenguk alisya,dan mengembalikan hpnya.
Sore ini ia memakai baju kaos abu abu dipadukan dengan jaket bombernya ,serta jeans hitamnya yang menambah aura ketampanannya. Setelah merasa bahwa dirinya sudah siap ia pun turun tuk pamit pada uminya sekaligus mengajak baca buat menemaninya menjenguk alisya.

Aimah menoleh ke belakang melihat putranya telah siap dan rapi"kamu udah mau pergi yah nak?"Tanya aisya

"Iya, umi caca mana?"Tanya nabil sambil celingak celinguk mencari adiknya.

"Dia lagi di kamarnya,katanya mau shalat tadi, paling lima menitan lagi dia udah turun"jawab aisya kemudian fokus kembali pada adonan kue yang ia panggang di oven.

Benar kata umi nabil,lima menit kemudian muncullah anak perempuan yang umurnya masih 10 tahunan,yang wajahnya sepertu duplikat aimah uminya. "Caca"panggil nabil

"Iya bang"balas caca

"Kamu mau temenin abang keluar gak?"Tanya nabil

"Tumben ngajak caca,emang mau kemana bang?"Tanya caca kembali

"Temenin abang dong kerumah sakit buat jenguk teman abang"jawab nabil

"Ah,caca malas kerumah sakit soalnya bau obat" jawab caca,
Ya jelas lah bau obat namanya juga rumah sakit,kalo mau Wengi sana ke salon aja!!gumam nabil

"Kalo caca mau abang janji,abang akan nurutin semua permintaan caca hari ini"pinta nabil

"Gimana yah"ucap caca sok mikir gitu

Nabil mulai kesal dengan caca,untung aja dia itu adiknya jika bukan udah dia lelepin di kolam ikan abinya"ayolah ca kali ini masa kamu gak mau bantu abang"ucap nabil

"Mmm ya udah tapi abang janjikan mau nurutin semua permintaan caca hari ini?"Tanya caca memastikan tawaran nabil apakah benar atau hoaks

"Iya abang janji ca"balas nabil lembut,padahal dalam hati dia udah kesal sama adeknya itu.

"Ya udah caca siap siap dulu,abang tunggu aja caca bentar"balas alisnya kemudian berlari menuju kamarnya.

"Gimana caca mau nemenin kamu?"Tanya aisya

"Iya umi caca mau kok"balas nabil

"Oh iya sekalian bawa nih kue buatan umi buat temen kamu moga cepat sembuh,sampaikan juga salam umi"ucap aisya dengan lembut.

"Iya mi,Ya udah nabil keluar dulu mau siapin mobil sembari nungguin caca"ucap nabil kemudian mencium punggung tangan uminya.

"Ya udah kamu hati hati yah nak,maaf ini nggak bisa anter sampe depan ntar kue umi hangus lagi"jawab aisya

"Iya mi gak apa apa kok"balas nabil kemudian keluar.

Lima menit nabil menunggu di mobil caca pun datang dengan menggunakan gamis merah mudanya yang senada dengan hijabnya.
"Ayo bang"ucap caca setelah duduk di kursi kemudi bagian depan.

"Iya udah,bismillah"ucap nabil kemudian melajukan mobilnya menuju rumah sakit dimana Alisya dirawat.

"Teman abang cewek apa cowok?"Tanya caca,caca memang tipe anak yang lumayan cerewet dan banyak tanya untung nabil sayang kalo nggak udah jadi santapan anaconda dari kemarin

"Cewek"balas nabil singkat

"What!! Abang udah punya temen cewek yah?"Tanya caca

"Caca apaan sih temen abang kan banyak"balas nabil

"Iya tapi baru kali ini abang punya teman cewek"balas caca

"Yeh emang kiki bukan cewek apa? Ucap nabil kesal

"Kak kiki kan tomboy" balas caca sambil tertawa

Nabil hanya terdiam sembari menikmati perjalanan bersama ceritakan adik tersayangnya.



Tbc :-)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuntun Aku Ke Jannah- NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang