JIMIN POV
Aku pergi meninggalkan wanita yang aku cintai dengan terpaksa. Kalian pasti ingin tau kenapa aku meninggalkannya bukan? Baiklah, sebenarnya...
FLASHBACK 1 bulan yang lalu
"Jimin, ayah ingin bicara denganmu sebentar" Kata ayahku dengan ekspresi sangat serius.
"Heol... Apa yang ingin kau bicarakan ayah?" Kataku sambil membereskan dokumen-dokumen yang berantakan diatas meja kerjaku.
"Kau akan kunikahkan dengan anak dari teman karyawanku" Kata ayahku dengan nada senang-ceria.
(A-Apa..? Tidak mungkin.. Bagaimana dengan kekasihku yang kucintai itu..?) Batinku.
"Ayah... Aku m-minta maaf karena aku tidak bisa menerima pernikahan ini karena aku sudah memiliki seseorang yang memang aku cintai dengan seluruh hatiku" Kataku dengan percaya diri.
"Jimin! Kau tidak boleh MENOLAK pernikahan ini!! Aku dan teman karyawan ku sudah mempersiapkan pernikahanmu di Amerika jadi kau mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa KAU AKAN MENIKAH" Kata ayahku marah.
Kim Chaewon... Maafkan aku karena aku tidak bisa bersama denganmu kedepannya..
1 WEEK BEFORE PRESENT TIME [13.45, home]
CHAEWON POV
Aku bertanya pada diriku sendiri, kenapa Jimin selalu murung? Apakah dia sudah bosan denganku? Apakah dia sudah memiliki pacar baru? Apakah ada urusan keluarga yang mungkin membuatnya seperti ini?
Fyuhhh... Aku mulai khawatir dengannya tetapi takut bertanya.
Mungkin aku akan tahu segera dan pasti dia akan menceritakan segalanya.
PRESENT TIME [09.56, airport]
"Jimin... Kenapa..?" Kataku bingung setengah mati.
"Chaewon-ah... Aku harus pergi ke tempat jauh dari sini" Kata kekasihku itu.
"Apakah kau tega membiarkan ku disini kesepian, Jiminie?" Pouting ku dengan imutnya.
"Ahhhh... Bagaimana ini ya? Kau membuat ini semakin sulit saja, tapi.." Katanya tiba-tiba membuat atmosfernya jadi berputar 360°.
"Ada apa Jimin-ah?" Kataku khawatir
•
•
•
•
•
"Aku terpaksa harus putus denganmu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
•○Stay strong○• [Park Jimin FF]
RomantikJIMIN POV "Jangan tinggalkan aku... Kumohon..?" Katanya sampai memelukku dari belakang. "Tapi aku tidak ada pilihan lagi selain pergi, aku sungguh minta maaf..." Kataku sambil menahan air mataku. "Bukankah kau sudah berjanji kau tidak akan pernah me...