Karena hujan bertemu...
...bahkan karena hujan juga aku basah...Hujan mengguyur Fuuyuki sejak tadi pagi. Sial. Kau tahu? Dalam cuaca hujan seperti ini, aku malah harus berangkat dan sekolah naik angkot. Aku menggerutu, sejak kapan di Fuuyuki ada angkot?!
Terpaksa, di siang yang hujan ini aku pulang ke rumah naik angkot lagi. Air hujan yang jatuh dari dedaunan membasahi seragamku. Arghh, basah basah basah, bibir ini basah saat pipi kau belai sayang...asik.
Belum lagi kendaraan yang melintas menyipratkan genangan air di jalan, itu mengotori seragamku.
"YOUR EYES RIPPED!" teriakku ngegas.
Halte juga sepi! Hanya ada aku dan seorang gadis yang berseragam sama dengan ku yang duduk agak jauh dariku. Kuperhatikan dia, sepertinya dia tidak akan memperhatikanku balik, hmm nasib jomblo. Tatapannya kosong seperti hati ini. Wajahnya pucat. Meski pucat, namun ia bukan pucat hasil Photoshop. Kupikir dia sedang melamunkan sesuatu.
Aku mendekati nya. Kuberanikan untuk menyapanya, barang kali bisa kudapatkan nomor ponsel nya. Kkk.
"Siang, mbak."
Tapi gadis itu bergeming. Pandangannya kosong, seperti melamun. Kemudian air matanya menetes melewati pipinya karena kalau lewat jidat ya gabisa. Garing ya? Hmm...leh ugha."Duh jangan nangis, Mbak! Saya kan gak niat mau perkosa siapa siapa!?" ujarku sedikit panik.
Masih saja ia terdiam. Air matanya kian deras membasahi pipinya. Aku mulai berpikir macam macam,
"Apa kau sakit?" tanyaku lagi. Ia menggeleng. Kuberanikan diriku untuk menyentuh tangannya. Benar benar dingin seperti es.
Dia langsung menatapku tajam, "Kau..."
Glek! Aku menelan ludah, jangan jangan dia kuntilanak? Tapi kan kuntilanak di Indonesia, bagaimana bisa dia punya paspor terbang ke Jepang?
Aku terdiam. "Bukan mukhrim!" katanya.
Oh...aku melongo.
"Kau itu benar benar sakit," ujarku.
"Kau siapa? Dimana? Dengan siapa? Semalam berbuat apa?" tanyanya. Suaranya terdengar serak dan parau. Aku mendadak jadi Kangen Band fans.
"Aku Achilles Alvian Wijaya. Kau?" aku mencoba menangkap pandangan matanya. Ia tidak menjawab. "Hei, Mbak."
"Jeanne D'Arc," katanya.
Nama yang indah...Tidak asing. Seperti nama servant di game RPG FGO dan aku selalu gagal membawa dia pulang ke Chaldea ku. Ampas? Emang.
"Baiklah. Kau bisa ceritakan padaku apa yang terjadi padamu Mbak Jeanne?"
"Ayah, Ibu...Ah, tidak." ia kembali meracau. Mimik wajahnya memperhatikan bahwa ia sangat cemas, atau...takut? Aku kurang mengerti. Takut padaku? Yang benar saja, wajahku lebih mirip Park Jimin.
"Mereka kenapa?"
"Tolong aku."
Aku membeku. Aku benar benar tak mengerti apa yang terjadi pada gadis ini.
"Menolongmu? Bagaimana agar aku bisa menolongmu?" tanyaku.
"Bisakah kau mengatakan pada mereka, aku tersesat. Aku ingin dijemput. Bisakah kau menyampaikannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them ( FATE Salah Gaul )
FanfictionSekumpulan anak rumahan yang pengen gaul... Eh, tapi malah jadi salah gaul :v WARNING!! • Para pembaca diharapkan memiliki iman yang cukup kuat. • Diharapkan memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. • Diharapkan untuk tidak cengar cengir sendiri. K...