5 : It's About Edward

467 62 23
                                    

"Morning, Mom." sapa Alison hangat.

Taylor yang sedang menyiapkan sarapan menyahut, "Morning, baby."
"Saudara-saudara kamu mana?" tanya Taylor saat menyadari tak ada Ed dan Strong disana.

Alison yang hendak duduk mengurungkan niatnya lalu melirik ke sekeliling, "Hmm keknya masih di kamar. Alison panggil dulu deh."

"Yaudah tolong panggilin ya. Mommy bakarin roti dulu."

"Siap mommy."

Alison pun berlari ke kamar Strong dan mengetuknya pelan.

"Strong--" panggilnya.

Strong yang paham dengan maksud Alison langsung menyahut, "Sabar kak, lagi pake parfum nih."

"Yaudah cepetan, kakak tunggu dibawah ya."

"Iya."

Setelah memanggil Strong, Alison melangkahkan kakinya ke kamar Edward. Tanpa ragu, Alison menggedor pintunya kencang.

"WOE SETAN, BANGUN LO!" teriak Alison.

Hening. Tak ada yang menyahut.

"WOEEEE--" Alison memperkencang teriakannya.

Masih hening.

"WOE BUDEG!" teriaknya sekali lagi.

Tetap tak ada suara menyahut.

"Ed?" Alison mulai panik. Ia takut Edward kembali pingsan.

"Ed?!" teriaknya.

Masih tidak ada jawaban.

Alison menggedor pintunya kencang sambil berteriak, "EDWARD BUKA PINTUNYA! INI GALUCU!"

"Ed--" Alison menghentikan teriakannya tepat saat Edward membuka pintu.

"Ed--" Alison menghentikan teriakannya tepat saat Edward membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasih babe?"

Alison terdiam, tubuhnya membeku. Bagaimana tidak? Edward terlihat sangat seksi saat ini. Dadanya yang bidang dan masih basah terekspos jelas, rambutnya yang acak-acakan menambah kesan keren pada dirinya.

"Cieee diam ciee, kagum ya?" goda Edward.
Edward mendekatkan wajahnya ke telinga Alison lalu membisikinya lembut, "Seksi ya?"

Bulu kuduk Alison berdiri, ia merinding saat napas Edward berhembus ditelinganya. Kalau saja Edward ini bukan kakaknya, Alison akan menjadikannya pacar sekarang.

"Seksi pala lo." katanya sambil menoyor kepala Edward.

"Aduh, sakit anjir!" keluh Edward.

"Gue udah panik gara-gara lo ga buka pintu terus tiba-tiba lo buka pintu terus ga pake baju terus basah terus---" Alison menghentikan omelannya saat jari telunjuk Edward menyentuh bibir merahnya.

"Sssttt gausah bacot deh, babe."
Edward memutar badan Alison lalu mendorong bahunya pelan, "Mending sekarang lo turun terus bilang ke Mommy kalo roti bakar gue pake selai pisang campur nanas. Buruan sana."

Twins Zone [Sekuel Contekan Zone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang