part 1

14 0 0
                                    

Terlihat seorang gadis yang sedang melihat kesana kemari mencari keberadaan sahabat nya.

"Guys" teriak gadis itu sambil berlari menuju sahabat sahabatnya yang sedang asik mengobrol.

"Hai Mel".

Mel? Nama gadis itu adalah Melodi, diusianya yang beranjak 15 tahun ini, Melodi mengidap penyakit yang sangat mematikan untuk usianya yang masih sangat muda, Leukimia stadium akhir. Tamara, Adriana, Putra dan Bagus, mereka adalah sahabat yang selalu ada di samping Melodi. Diantara mereka semua Melodi lah yang paling muda dan paling ceria.

"Gue pengen ngomong sama kalian" ucap Melodi serius.

"Ngomong apa?" tanya Adriana si ratu kepo.

"Masuk stadium akhir, guys" ucap Melodi sedih.

"Lo gak becanda kan mel?" tanya Tamara yang tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Gue gak becanda Ra, gue serius" ucap Melodi meyakinkan.

"Lo janjikan gak akan tinggalin kita?" ucap Putra yang hanya di jawab dengan anggukan ragu oleh Melodi.

"Janji" dan lagi lagi hanya mendapat anggukan dari melodi

***

"Hai mel, tugas kimia lo udah~" ucapan Putra terputus saat Melodi hanya lewat saja di depannya dan tidak meliriknya sama sekali.

Putra merasa ada yang berbeda dari sikap Melodi yang sekarang.

"Lo kenapa Mel? Kenapa sikap lo berubah?" tanya Putra dalam hati.

***

Sikap Melodi kian hari semakin cuek dan dingin, bahkan saat ada temen sekelasnya minta di ajarkan soal Melodi tidak mau dan malah mengatainya bodoh.

Setelah kejadian itu Melodi tidak masuk sekolah selama 2 bulan. Guru, teman teman sekelas bahkan sahabatnya pun tidak tau mengapa Melodi tidak masuk selama itu.

"Ko sikap melodi jadi secuek dan sedingin itu ya, udah jarang kumpul bareng lagi sama kita, apa dia udah gak sayang lagi sama kita?" ucap Tamara lirih.

"Melodi gak mungkin kaya gitu Ra, dia kan sayang banget sama kita" ucap Adriana.

"Iyh Bener kata adriana, mana mungkin sih Melodi kaya gitu" ucap Bagus Meyakinkan Tamara.

"Tapi kenapa dia kaya ngejauhin kita gitu, gue khawatir sama Melodi dan gue juga takut kalau melodi kenapa napa" ucap Tamara lirih.

"Lo pikir kita gak khawatir sama Melodi, kita juga khawatir Ra" ucap Adriana menenangkan Tamara.

"Lo tau kan terakhir kita ketemu melodi dia bilang apa? Gue takut. Gue sayang baget sama dia, dia itu udah gue anggap sebagai adik gue sendiri" tangis Tamara yang membuat sahanbatnya ikut merasakan sedih juga.

"Kita juga sayang banget ko sama Melodi, jadi lo tenang ajh ya Ra" ucap Putra.

Tiba tiba suasana menjadi hening, line dari hp Bagus membuyarkan keheningan tersebut.

"Eh guys ada line dari Melodi ni" ucap Bagus

"Apa isinya Gus?" ucap Tamara langsung semangat.

"Katanya dia minta maaf karena selama ini dia udah cuek dan dingin ke kita, maaf udah jarang bareng lagi sama kita, dan maaf juga karena gak pernah ngebales PC kita semua, dia baik baik aja kalau kita masih khawatirin dia" ucap Bagus sambil membaca pesan dari Melodi.

"ko melodi bisa tau ya kita lagi khawatir in dia ya" pikir Adriana

"entah lah mungkin itu firasat seorang sahabat" ucap putra dengan nada drama yang dibuat buat.

"bahasa lo put sok bijak wkwkwk" ucap mereka barengan.
"Eh siapa tau ajh bener wle" ucap Putra sambil menjulurkan lidahnya😜.

"Udah lah guys mending kita pulang" ucap Bagus.

"Iyh udah sore" ucap Adriana.

"Lagian juga kita udah tau kan kabar Melodi" ucap Tamara bahagia.

"Dan gak ngebuat lo berfikir macem macem lagi tentang Melodi" ucap Adriana kepada Tamara, yang hanya mendapat cengiran dari Tamara.

"Cus kita pulang" ucap Bagus semangat.

"CUSSS..."

Kenangan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang