Malam ini Prisilia tak berniat untuk belajar, entah ada angin apa yang membuatnya malas untuk belajar.
Di kasur miliknya Prisilia berbaring dan terus melihat pada layar ponselnya, sesekali dia melihat ke panggilan masuk dan yang terdaftar hanya panggilan masuk dari bunda.
"Mana katanya mau nelpon gue, tapi sampe sekarang gak ada". Ucap prisilia "ish apaan sih prisil kok lo jadi nunggu telpon dari cowok nyebelin itu sih?". Sambungnya lagi tersadar akan ucapannya yang barusan dia katakan.
Prisilia meletakkan ponselnya dan memejamkan matanya, sudah beberapa menit Prisilia memejamkan matanya tetap saja dia tidak bisa tidur, dirinya terus berguling ke kanan dan kiri mencari posisi yang nyaman untuk tidur, namun apa boleh buat matanya masih ingin terbuka lebar.
Ponsel Prisilia berdering, dengan cepat Prisilia segera mengambil ponselnya dengan senyum yang sumbringah, entah ada apa dengan dirinya.
Ketika Prisilia melihat nama di layar ponselnya ternyata fega yang menelpon Prisilia, raut wajah Prisilia seketika berubah menjadi kecewa.
"Hallo" ucap fega dari sebrang sana.
"Apa feg ?" Tanya Prisilia malas
"Sil gue mau nanya, besok ada PR gak?" Tanya fega dengan nada sedikit berteriak.
"Gak ada" jawab prisil singkat.
"Hah, ada?"
"Gak ada ! Lo lagi di mana sih berisik banget" tanya Prisilia
"Haha gue lagi main sil, ya udah kalo gak ada mah, thank's ya" ucap fega dan menutup teleponnya.
"Gak penting banget ih nelpon teh" gerutu Prisilia.
Prisilia kembali meletakan ponselnya dan tidur kembali, baru saja Prisilia membaringkan tubuhnya ponselnya sudah berdering kembali.
Dengan kesal Prisilia segara mengambil ponselnya dan mengangkat Tampa melihat siapa yang menelepon dirinya.
"Apa lagi sih fega?" Tanya Prisilia.
"Fega?" Ucap seseorang lelaki dari sebrang sana.
Prisilia terkejut dan melihat kembali siapa yang meneleponnya, ternyata itu bukan fega melainkan nomer baru.
"Eh sorry, ini siapa ?" Tanya Prisilia malu
"Haha abis telponan sama siapa sih" ucapnya.
"Dih kepo banget sih lo, ini siapa ?" Tanyanya sewot, dan sebenarnya Prisilia sudah mengetahui siapa yang meneleponnya.
"Yeuh sewot amat neng, gue orang yang ketemu sama lo di taman Deket sekolah".
"Siapa ?".
"Lupa yah?".
"Yelah apa susahnya sih tinggal sebutin nama lo doang".
"Haha jangan galak-galak ah, oke gue aldan, inget?".
"Iya kenapa?".
"Nggak cuma mau telpon lo aja, takutnya lo nungguin telpon dari gue".
"Dih pede gila" ucap Prisilia.
"Haha ya udah, gue cuma mau denger suara lo aja, udah malem takutnya lo mau tidur".
"Iya".
"Ya udah gih tidur, mimpiin gue ya".
"Ogahh".
"Haha ya udah bye".
Tut Tut Tut
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDAN PRISILIA
RomanceMenabrak seorang kakak kelas yang menjadi biang rusuh sekolah sehingga mengotori bajunya adalah hal yang paling buruk untuk prisilia, tidak hanya di buat malu oleh kelakuan temen-temannya yang menyebalkan itu tetapi prisilia pun harus rela di jauhi...