Bagian 1 : Apartement

8 2 0
                                    


Aku menekan bel apartemen yang dipintunya bertuliskan Taehyung K, dan tidak ada jawaban dari dalam.

Sepertinya tidak ada orang, pikirku.

Aku mengeluarkan kunci duplikat apartemen itu dan masuk kedalam.

"Halo? Taehyung-a, kau ada didalam?" Aku melihat sekeliling.

Ugh, kamar ini...

Berantakan sekali...

Aku melihat seseorang sedang mengulat didalam selimutnya.

Ternyata masih tidur...

"Hey, Taehyung-a, kamarmu... HEI SUDAH KUBILANG JANGAN BACA KOMIK SAMBIL TIDUR!"

Taehyung menarikku dan menahanku dibawahnya.

"TAEHYUNG?! APA YANG-"

"Parfummu... kamu ganti parfum?"

"HAH?"

"Aku lebih suka parfum yang ini."

Aku mengerut kesal.

"KAU SALAH ORANG!!!!"

•°◦°•

"Aduhhh, sakit tahu! Kalo aku mati gimana?" Tanya Taehyung memperlihatkan belly-nya yang memerah akibat tendanganku barusan.

"Sukurin! Siapa suruh tiba-tiba kamu narik aku sambil ngendus-ngendus." Aku mengambilkan beberapa baju-bajunya yang berserakan dilantai. "Lagi pula, aku juga tidak menggunakan parfum."

"Kau kayak anak-anak ya?" Ujar Taehyung mengekoriku.

"Aku memang anak-anak!"

Aku, Shin Hyuna, seorang gadis biasa, SMA kelas 2, tinggi 143cm, dan jangan tanya berat badanku. Taehyung adalah sahabatku dari kecil, usianya 2 tahun lebih tua dariku, tingginya 178cm!! Bayangkan!! Aku terlihat seperti bocah ketika bersamanya. Bahkan dulu setiap kali aku pergi bersamanya, aku dianggap adiknya.

Taehyung, empat bulan yang lalu Ia terjun kedunia modeling yang cukup memadatkan harinya dan kemudian memutuskan untuk Ia tinggal sendiri diapartemen ini. Sejak saat itu kami jarang sekali bermain bersama.

Dari dulu Taehyung memang orangnya teledor, ceroboh, dan super cuek. Ibunya, Kim Nami, mengatakan, "lakukan urusanmu sendiri." padanya. Aku tahu akan jadi seperti apa dia jika dia dibiarkan.

Lagipula, aku terpaksa harus mampir ke apartemennya seminggu sekali untuk melihat keadaannya. Kalau dibiarkan terlalu lama, aku yakin kamarnya akan bertransformasi menjadi kapal pecah. Dan juga dia jarang ada diapartemennya karena sibuk oleh pekerjaannya itu.

"Hyun, buatin kopi dong..."

"Iya, ini lagi kutuangin."

•°◦°•

"Nih, sarapan dulu mumpung masih hangat. Kau belum makan kan pasti?" Aku meletakkan sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi kesukaannya, beserta kopi yang Ia pinta tadi tidak lupa dengan gula yang nantinya Ia tuang sendiri. Ia punya selera kopi dengan gula terpisah.

"Yey!! Selamat makan!!" Taehyung dengan riang menuangkan gula sebanyak yang Ia inginkan.

Aku melihatnya eneg. "Aku ngga akan berani memasukan gula sebanyak itu."

"Tapi kalo ditambah gula lebih nikmat."

"Terserah."

Aku kembali melanjutkan pekerjaan rumah –yang seharusnya tidak kukerjakan— sampai bersih dan kinclong selagi dia menghabiskan sarapan dan kopinya.

"Sudah ya. Aku ada janji sama Ara pergi ke book store sama sekalian nonton film. Bajumu ada dimesin cuci, nanti kalo udah selesai jangan lupa dijemur!" Aku berjalan ke arah pintu tapi kemudian terdengar dering telepon dari ponsel Taehyung.

"Ambilkan." Pintanya.

"AMBIL AJA SENDIRI."

Namun karena aku terlalu baik, akhirnya aku ambilkan.

"Nih!"

[Incoming call Bae Joohyun (Irene)]

"Halo? Kenapa Ren?" Dia diam sebentar. "Oh? Kalo hari Selasa malam sih aku ngga ada schedule-"

Aku pun dengan terburu-buru pergi dari sana sebelum Taehyung menyuruh-nyuruhku lagi.

•°◦°•


Finally update with another story lol

please kindly leave me some comments of your thoughts and vote

thanks for visiting!

lenachan__💜

[BAB 1] capulus amicisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang