Bagian 3 : In Your Eyes

6 2 0
                                    


Hari Senin sore sepulang sekolah.

"Hyuna-ya~" panggil Ara.

"Hm?"

"Kita ke MCD yuk?"

"Kau kan lagi diet."

"T-tapi menahan diri itu ngga baik!"

"Huft, kau selalu bilang begitu. Kau bilang kau mau kur-"

Lalalalala~

"Ah, ponselku berdering. Sebentar ya, Ara." Aku melihat layar ponselku yang menyala.

[Incoming call Taehyung]

"Hyun? Bisa tolong bawakan kalung Gucci yang baru kubeli minggu lalu? Ada dikamarku. Aku lupa membawanya tadi pagi, dan juga fotograferku mau aku memakainya. Tapi kalau kamu ngga bisa, ya ngga usah."

"Ngga masalah sih."

"Oke, tolong ya!!! Terima kasih."

Aku menutup teleponnya.

Huh, selalu merepotkan, pikirku.

"Ara, maaf ya.."

•°◦°•

Aku berjalan menuju gedung tempat Taehyung bekerja. Sampai disana aku langsung menuju lobby dan bertanya pada resepsionis.

"Ohiya, benar, saya sudah dengar dirinya. Silahkan ke studio empat lantai lima."

•°◦°•

"Anu.. Permisi," aku bertanya pada salah satu staff disana. "Saya mau mengantar barang untuk Kim Taehyung."

"Taehyung? Oh, dia disana." Pria itu menunjukan arah ketempat dimana Taehyung sedang melakukan pemotretan dengan seorang gadis.

Gadis yang sama yang kulihat dimajalah kemarin.

"Terima kasih."

Aku pun menunggunya hingga selesai pemotretan.

"Hyun!!!" Ia melambaikan tangannya padaku.

Ugh, tampannya.

"Ini kalungmu."

"Terima kasih. Sebentar lagi aku selesai, kamu tunggu disana ya." Ia menunjuk pada beberapa sofa yang disekitarnya cukup penuh dengan barang-barang penting

"Oke."

Baru kali ini aku melihatnya bekerja.

"Taehyung-ssi, kau mau kopi?" tanya seorang staff padanya.

"Boleh."

"Kopi hitam seperti biasa kan?"

"Ya."

Kopi hitam? Pembohong. Dia kan tidak suka kopi hitam.

Aku melihat sekeliling sambil mendengarkan musik melalui earphoneku.

Wah, mereka pernah kulihat dimajalah kemarin, pikirku.

'Hei, siapa yang menyuruh anak-anak masuk?'

'Bukan, dia yang nganterin barang buat Taehyung tadi.'

'Adeknya?'

'Gatau deh. Yang jelas bukan pacarnya. Soalnya kan Taehyung udah jadian sama Irene.'

Aku mengalihkan pandanganku. Mencoba untuk tidak mendengarkan perkataan mereka.

Jepretan flash berkali-kali cukup menyilaukan mataku.

"Irene, coba kau dekatkan lagi wajahmu pada Taehyung. Ya, seperti itu. Satu, dua, ti-"

•°◦°•

"Hyun, sebentar ya, aku ganti baju dulu." Ujar Taehyung.

"Oke."

"Ini adek kamu Tae?" gadis yang dipanggil Irene tadi menghampiri kami.

"Bukan. Dia teman kecilku."

"Oh, maaf. Abisnya dia kelihatan manis banget sih. Hahaha." Irene menepuk kepalaku.

"A-aku pulang duluan." Pamitku.

"Hah? Hyun, tunggu." Taehyung menoleh padaku kemudian menarik tanganku.

Aku mengelak. Tidak berani menatap matanya karena aku sedang bersikeras menahan air mataku.

"Maaf, rasanya aku salah tempat. Aku malu."

"Sini, hyun." Taehyung menarik tanganku sekali lagi dan mengangkat badanku. "Yoongi-ssi, bisa tolong foto aku sekali lagi?"

Pria bernama Yoongi –sang fotografer— itu menoleh, "boleh. Buat apa?"

"Potong aja dari gaji honorku." Taehyung berpose sambil mengangkat badan mungilku dan kemudian mendekatkan wajahnya padaku. "Foto yang banyak ya." Pintanya.

"A-ANU MAAF, S-SAYA AKAN SEGERA PERGI, MAAF." Ujarku lantang dengan wajahku yang kuyakini sekarang semerah kepiting rebus. "TAEHYUNG LEPAS!!!"

"Hahaha oke kan?" Taehyung tersenyum padaku.

Aku memelototinya, "NGGAK!!!"

'haha manisnya~' komentar beberapa staff.

"Wah, lucu juga." Komentar Yoongi. "Coba dekatkan lagi wajah kalian."

'Hah? Fotografernya bilang apa barusan!?' Aku bisa melihat Irene disana sedang melihatku dengan geram.

"Begini?" Taehyung semakin menempelkan pipinya pada pipiku, dan disahut iya oleh Yoongi.

"Sial." Gerutuku.

"Senyum dong, Hyun~" Taehyung tersenyum manis padaku, aku pun membuang pandanganku.

"Mana bisa aku tersenyum!" bisikku padanya.

INI MEMALUKAN!!!

•°◦°•


The third updates!!

please kindly leave me some comments of your thoughts and vote

thanks for visiting!

lenachan__💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BAB 1] capulus amicisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang