One : Bestfriend! Forever?

1.7K 217 17
                                    

Happy Reading~ ^^

"Seulgi!"

Seulgi menoleh. Mata sipitnya mendapati gadis mungil tengah berlari kearahnya sekarang dengan senyum mengembang.

Gadis bermarga Kang ini perlahan memamerkan senyum yang sangat jarang ia perlihatkan.

"Kenapa mencariku?"

"Hah... Hah... Kamu kemana saja, sih? Aku sudah berkeliling tapi tidak juga berhasil menemukanmu!"

Seulgi menahan napasnya ketika melihat gadis bernama Irene ini mengerucutkan bibirnya—memasang pose merajuk.

"Lagipula, siapa suruh mencariku? Ada yang kamu butuhkan, hah?"

Yah, seperti biasa; Kang Seulgi memang tidak pernah terbiasa menunjukkan perasaannya yang sebenarnya.

Semua yang ada didalam dirinya adalah topeng! Menyebalkan sekali.

"Tidak ada sih, tapi Seulgiiiii kamu harus lihat kalau kamarmu sangat berantakan. Ayo cepat bereskan!"

Irene memang seolah selalu menggantikan peran Ibunya disini, dirumah kontrakan yang mereka sewa bersama-sama.

Memutar bolamata, "Nanti saja lah. Aku lelah sehabis kuliah, kamu tidak kasihan?"

Irene mendengus, "Dasar beruang jorok!"

"Suka-suka aku!"

Omong-omong mereka ini anak rantau, Seulgi dan Irene sudah mengenal sejak kecil. Mereka akrab meski usia terpaut 3 tahun. Memutuskan untuk merantau ke kota dan menyewa rumah bersama untuk melanjutkan kuliah.

Yah, meskipun keseharian mereka tidak jauh-jauh dari bertengkar seperti tadi. Namun, setelah itu; sama seperti biasa, yang dilakukan oleh Irene hanya tersenyum dan mengusak wajahnya ke perut Seulgi yang tengah terduduk.

"Umm... Ummm... Nyaman sekali." gumam Irene.

Seulgi menegang, Irene memang suka sekali membuat skinship seperti ini. Tanpa memikirkan kalau jantung milik Seulgi sudah ingin melompat dan keluar dari tempatnya.

"Kamu tau tidak, Seulgi?"

"Hm? Tau apa?"

"Aku suka sekali saat menyentuhmu, itu memberiku ketenangan. Jangan pernah tinggalkan aku, ya?"

Menghela napas, "Tentu saja aku tidak akan meninggalkanmu, Irene." meskipun terpaut usia selama 3 tahun, Seulgi tidak pernah memanggil Irene dengan sebutan 'Kak'. Menurutnya, itu membuat hubungan mereka menjadi canggung—jadilah Seulgi hanya memanggil Irene dengan namanya saja.

"Hehe, terimakasih!"

"Tidak perlu berterimakasih, Irene. Kita sahabat, kan?"

"Iyaaa! Sahabat selamanya!"

Yah, cukup abaikan saja hati Seulgi yang selalu meronta tiap kali kata sahabat keluar diantara mereka.

Halohaaaa~

Fict baru nich, harap dukungannya 😚

Konfliknya gak akan terlalu berat, aku mau belajar bikin yang fluffy tapi tetep berkonsep. Hehehe.

As always, kayaknya ini juga bakalan jadi short story yang cuma berkisar 6-7 chapter deh. Hehehe :')

Jadi, lanjutin gak nih Seulgi-Irenenyaaa?!

Terimakasih yang sudah memberikan dukungannyaaa! 😣

-Ra

Writed • SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang