Semua kekuarangan akan tertutupi jika kita bisa saling melengkapi dengan kelebihan yang kita miliki
-Jichu
Jichu yang sangat antusias saat melihat dance practice berjudul Playing With Fire segera menonton video dengan menggunakan timer yang slow. Dia menontonnya berulang-ulang kali. Setelah menonton untuk ke 7 kalinya. Dia mulai mencoba beberapa gerakan. Awalnya sedikit susah, namun lama-kelamaan, dia mulai bisa mengikuti muskinya.
Jejen, dia sangat fokus dengan laptopnya memerhatikan setiap gerakan yang Jennie lakukan. Berbeda dengan Jichu, Jejen langsung mencoba mengikuti gerakan dengan sekali tonton. Dengan sabar, dia terus mengulang-ulang bagian yang masih sulit untuk dia melakukannya.
Chaeng, dia menonton dancenya sambil memakan kripik kentang. Dia melihat dance practice nya sambil bernyanyi untuk menghfal lagunya. Setelah beberapa kali tonton, dia mencoba memulai latihannya.
Lili sendiri sedang melakukan dance di depan cermin besar yang ada di rumahnya. Dia menatap dirinya di cermin, berlaga seperti Lalisa, sesekali Lili melihat hpnya yang dia taruh di depan cermin untuk memastikan, apakah gerakannya sudah betul, atau ada gerakan yang salah.
3 Hari berlalu. Mereka mengadakan latihan bersama. Di ruangan penuh kaca dan lantai berwarna coklat kayu yang mulus. Dengan celana pendek sepaha dan baju panjang yang memiliki lengan yang sangat disukai Chaeng. Panjang sejari. Diawali dengan pemanasan dengan beberapa gerakan. Mereka memulai latihan.
"weh, ini laptop taruh di depan ya. Btw chaeng, ada meja atau kursi ga? Biar laptopnya keliatan" Jejen mulai menyalakan laptopnya, menyalakan video dance practice Playing with fire. dan menaruhnya di depan dekat kaca.
"Itu videonya mirrored apa biasa?" tanya Jichu
"Kalau yang ga pake slow ga miror kalau yang pake slow baru miror" Jejen menaruh laptopnya di atas kursi yang baru saja Chaeng pindahkan.
"Yah, gue ga bisa belajar kalau ga pake miror" Ucap Jichu lalu memakai topinya setelah merapikan rambutnya
"Sama geng" Chaeng menimpali selesai minum air putih
"Gini deh, pake aja yang slow dulu. lagian kita juga harus belajar posisi biar ga acak-acakan entar. Kalau yang slow kan lebih mudah buat kita berempat belajar. Lagian itu kan juga ada miror nya" Saran Dari lili yang sedang mengikat tali sepatunya membuat ketiga temennya menatap Lili secara bersamaan
Lili menaikkan satu alisnya menatap ketiga temannya yang mukannya seperti baru kali ini melihat sesuatu yang menarik di wajah Lili.
"LILI KU!!! PINTER BANGET SIH LILI CAYANG!!!" seperti biasa, suara cetar milik Chaeng mengisi ruangan penuh dengan kaca. Rasanya kaca-kaca yang berada di ruangan ini akan pecah, jika Chaeng berbicara dengan volume paling full.
"Chae Chae-ya!!! Kecilkan volume suara kau!!! Gede banget sih suaranya" Jichu mendengus kesal akibat suara Chaeng yang membuat telinganya berdengung
"Oke-oke, bisa kita mulai latihannya? Thanks li, sarannya. Ayo semua, kita siap-siap di posisi masing-masing" Sikap Jejen seperti Jennie yang tegas mulai keluar. Ketiga temannya langsung menuruti kata-kata Jejen.
"Btw, posisi gue udah bener ga nih?" Tanya Chaeng
"Sedikit lagi ke kiri, sejajarin barisannya sama Jichu." Ucap Jejen yang di angguki Chaeng
"Maju kaki apa dulu nih? Kaki Kanan dulu, atau kaki kiri dulu?" Tanya Lili
"Bentar gue liat videonya" Jejen mendekati laptopnya lalu mem-play video. Memfokuskan pandangnya melihat gerakan awal.
YOU ARE READING
BLACKPINK KW [PRO]
FanfictionCover edit by Zilli Mereka berempat selalu berpikir untuk menjadi Blackpink. Selalu bisa bersinar kapanpun dan dimanapun. Selalu menjadi rendah di belakang panggung. Melakukan hal yang sederhana tapi sangat bermakna bagi semua orang. "Sekarang, kit...